showpoiler-logo

10 Film yang Mirip dengan The Boy in the Striped Pyjamas (2008)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi

The Boy in the Striped Pyjamas menjadi satu tambahan lagi dalam deretan film terbaik dengan tema Holocaust. Meski berdasarkan kisah fiktif, namun film ini terasa realistis. Menampilkan tema serius dari sudut pandang anak kecil membuat film ini mudah dicerna dan terkesan ringan.

Kekejaman Nazi yang menjadi catatan hitam dalam sejarah umat manusia dihadirkan secara proporsional dan lebih menitikberatkan kepada sisi emosional antar dua bocah yang masih lugu.

Sebenarnya cukup banyak film dengan tema serupa yang mayoritasnya berasal dari perfilman Eropa. Dan beberapa film berikut ini hanyalah segelintir diantaranya.

Baca juga: 10 Film Drama, Komedi, Sampai Parodi yang Bertema Nazi

1. Schindler’s List (1993)

Schindler’s List (1993)

Pengusaha Jerman Oskar Schindler mempekerjakan banyak pengungsi dari Polandia yang berdarah Yahudi demi menyelamatkan mereka dari kekejian Nazi dan Holocaust-nya.

Dengan kemampuannya dalam berdiplomasi kepada pejabat Nazi, 850 pengungsi Yahudi berhasil dia selamatkan dari program keji Nazi tersebut. Schindler’s List termasuk salah satu film terbaik sepanjang masa dan sudah terdaftar di National Film Registry.

Film arahan Steven Spielberg ini dinominasikan di 12 kategori Academy Awards dan berhasil membawa pulang tujuh Oscar, diantaranya sebagai Best Picture, Best Director, Best Adapted Screenplay dan Best Original Score.

Meski tidak banyak menampilkan penggambaran di kamp konsentrasi, namun atmosfer mencekam tetap terasa lewat usaha Oskar dengan segala cara dan diplomasinya untuk menyelamatkan para pengungsi Yahudi.

Selain itu, persahabatan antara Oskar dan Itzhak juga adalah elemen yang sama antara film ini dengan The Boy in the Striped Pajamas.

2. Goodbye, Children (1987)

Goodbye, Children (1987)

Julien kembali bersekolah setelah selesai liburan. Dia merasa bosan di sekolahnya hingga dia dikenalkan oleh kepala sekolah kepada Jean, siswa pendiam yang misterius.

Julien melihat Jean beribadah dengan tata cara Yahudi dan membuatnya paham bahwa Jean diselundupkan ke sekolah sebagai tempat bersembunyi dari kejaran Nazi. Namun hanya masalah waktu hingga Jean dijemput ke kamp.

Film Prancis dengan judul asli Au Revoir, les Enfants ini memiliki elemen yang sama dengan The Boy in the Striped Pajamas, yaitu persahabatan dua anak kecil yang salah satunya berasal dari bangsa Yahudi.

Bedanya, persahabatan antara mereka terbangun lebih baik dibandingkan Bruno dan Shmuel karena waktu mereka untuk bersama lebih banyak.

Film ini berdasarkan pengalaman nyata sutradara Louis Malle saat masih sekolah di usia 11 tahun dimana tentara Nazi menjemput tiga siswa dan seorang guru berdarah Yahudi ke kamp Auschwitz.

Juri Oscar dan Golden Globe membawa film ini sebagai nominasi Best Foreign Language Film yang membuktikan kualitas terbaik film peraih Golden Lion di Venice Film Festival ini.

3. The Pianist (2002)

The Pianist (2002)
Tahun Rilis 2002
Genre ,
Sutradara
Pemeran Adrien Brody
Review Baca di sini

Kehidupan seorang pemain piano berdarah Yahudi di Polandia yang nyaman berubah drastis ketika Nazi melakukan invasi ke Polandia. Seluruh warga keturunan Yahudi dikumpulkan di ghetto Warsawa sebelum nanti dibawa ke kamp konsentrasi untuk dimusnahkan.

Wladyslaw beruntung bisa melarikan diri dari ghetto dan hidup dari satu lokasi ke lokasi lain demi menyelamatkan nyawanya dari kekejian Nazi.

The Pianist adalah film drama biografi dengan latar belakang invasi Nazi ke Polandia. Film ini menceritakan pelarian seorang penyintas Holocaust bernama Wladyslaw Szpilman.

Selain tema yang sama, film ini juga memiliki kisah persahabatan antara seorang Yahudi dengan orang Jerman seperti Bruno dan Shmuel di film The Boy in the Striped Pyjamas.

4. Fateless (2005)

Fateless

Hidup Gyorgy sebagai seorang remaja Yahudi di Budapest sangat malang. Saat Nazi melakukan invasi ke Hungaria, berkali-kali dia dipindah ke berbagai kamp. Mulai dari Auschwitz, Buchenwald, hingga ke Zeitz telah dijalaninya.

Berkali-kali dia selamat karena hal-hal yang tidak diduganya. Namun setelah perang usai, psikologisnya terganggu dan pandangannya kepada orang lain menjadi berubah.

Fateless adalah film drama produksi Hungaria yang memiliki banyak elemen serupa dengan film The Boy in the Striped Pyjamas.

Lebih dalam mengupas kehidupan di dalam kamp konsentrasi, film ini merupakan adaptasi dari novel peraih Nobel Prize di tahun 2002, Fatelessness. Ennio Morricone menggubah komposisi musik untuk film bertema Holocaust ini.

5. Life is Beautiful (1997)

Life is Beautiful

Seorang pemilik toko buku berdarah Yahudi di Italia, Guido, dijemput paksa oleh pasukan Nazi dan dibawa ke kamp konsentrasi. Terpisah dengan istrinya, Guido berusaha selalu membuat senang putranya bahwa kamp ini adalah tempat bermain yang luas.

Dengan berbagai cara dia mempertahankan suasana hati anaknya agar tetap bahagia hingga dia tewas di tangan tentara Nazi.

Film Italia dengan judul asli La Vita e Bella ini sangat menghibur sekaligus menyentuh hati. Berbagai kelucuan yang dihadirkan selalu beriringan dengan perasaan sedih yang menyusup ke dalam hati dan kekhawatiran akan keselamatan jiwa Guido dan putranya.

Film ini berhasil memenangi Oscar sebagai Best Foreign Language Film dan Best Actor untuk Roberto Benigni. Selain tema Holocaust dan kamp konsentrasinya, film ini memiliki kesamaan dengan The Boy in the Striped Pyjamas dari sisi kisahnya yang menyentuh hati dan kedekatan hati antara dua karakternya.

6. Sarah’s Key (2010)

Sarah’s Key

Sarah meninggalkan adiknya di dalam lemari dan menguncinya saat pasukan Nazi membawa seluruh keluarga Yahudi di Paris ke ghetto. Selama di dalam ghetto, Sarah berusaha mencari jalan keluar untuk kembali ke rumah karena khawatir dengan keselamatan adiknya.

Beruntung dia bisa meluluhkan hati seorang tentara Nazi juga keluarga yang ditemuinya di jalan. Namun semua menjadi sia-sia.

Sarah’s Key adalah film drama produksi Prancis yang merupakan adaptasi novel karya Tatiana de Rosnay. Film ini membagi ceritanya menjadi dua, kisah Sarah kecil pada saat insiden Vel’ d’Hiv di tahun 1942 dan Julia yang melacak keberadaan Sarah di tahun 2009.

Kesamaan film ini dengan The Boy in the Striped Pyjamas adalah kisah anak kecil di dalam kamp Nazi dan ceritanya yang menyentuh hati. Selain itu, kedua film ini merupakan adaptasi dari sebuah novel.

7. The Grey Zone (2001)

The Grey Zone

Film arahan Tim Blake Nelson ini menceritakan para sonderkommando, tahanan Yahudi yang bekerja di kamp Auschwitz untuk membersihkan sisa-sisa jenazah di bilik gas.

Suatu hari mereka menemukan seorang gadis yang selamat dari bilik gas dan berhasil mereka sembuhkan. Namun rahasia mereka ketahuan oleh salah satu pejabat militer Nazi. Nyawa mereka semua dipertaruhkan.

The Grey Zone mengangkat dilema yang dialami oleh para anggota sonderkommando. Karena mereka sendiri adalah tahanan Yahudi yang membantu Nazi dalam proses pemusnahan massal di kamp konsentrasi tersebut.

Selain latar lokasi di kamp Auschwitz, film ini juga memiliki kesamaan lain dengan The Boy in the Striped Pyjamas yaitu menampilkan anak kecil yang menunggu gilirannya untuk mati di dalam bilik gas.

8. The Round Up (2010)

The Round Up

Bocah Yahudi bernama Jo diangkut oleh pasukan Nazi dalam insiden Vel’ d’Hiv di kota Paris. Dia dipisahkan dengan orang tuanya yang dikirim untuk bekerja di daerah timur, kamuflase kamp Auschwitz.

Beberapa hari kemudian, giliran anak-anak yang dikirim kesana dengan alasan akan dipertemukan kembali dengan orang tuanya. Namun Jo dan Pavel berhasil keluar dari ghetto untuk mengambil uang di rumah.

Film produksi Prancis dengan judul asli La Rafle ini mengangkat sebuah insiden terkenal yang pernah Nazi lakukan di kota Paris. Meski mengaku menceritakan kisah nyata sesuai dengan fakta sejarah, namun tetap saja ada beberapa perubahan yang ditampilkan demi kepentingan film.

Kesamaan film ini dengan The Boy in the Striped Pyjamas adalah menampilkan cerita seorang anak Yahudi di dalam jerat kekejian Nazi dan tema persahabatan di dalamnya.

Hanya saja, Jo dan teman-temannya belum sempat mencapai kamp Auschwitz. Karena hendak mengambil uang terlebih dahulu, nyawa Jo dan Pavel terselamatkan. Dan setelah perang usai, mereka diasuh oleh orang tua angkat.

9. The Book Thief (2013)

The Book Thief

Liesel adalah gadis yatim piatu yang tinggal di rumah orang tua asuhnya. Mereka menampung seorang pria Yahudi bernama Max secara rahasia.

Liesel menemani Max melewati masa kritis sakitnya dengan membacakannya buku-buku yang dia “pinjam” dari berbagai tempat, salah satunya perpustakaan di rumah pejabat militer Nazi. Namun, rahasia tetap terbongkar dan membahayakan keluarga mereka.

Film drama dengan latar belakang Jerman di awal Nazi berkuasa ini diarahkan oleh Brian Percival dan menuai banyak pujian karena memperlihatkan perang dari sudut pandang berbeda dan berhasil menyampaikan pesan kemanusiaan dengan baik.

Tema persahabatan di masa perang, terutama pada masa kekuasaan Nazi, membuat film ini memiliki beberapa elemen serupa dengan film The Boys in the Striped Pyjamas. Satu hal yang berbeda adalah tidak adanya latar lokasi di kamp konsentrasi.

10. Jakob the Liar (1999)

Jakob the Liar

Di dalam kamp penampungan warga Polandia berdarah Yahudi, Jakob menyebarkan berita dan rumor kepada seluruh tahanan tentang semua yang terjadi di luar kamp.

Salah satunya adalah pergerakan militer Nazi dan musuh-musuhnya. Hal ini membuat semangat hidup dan harapan para tahanan menjadi besar. Jakob bilang bahwa dia mendengar semua berita itu dari radio yang sebenarnya tidak ada.

Jakob the Liar adalah film drama komedi dengan latar belakang perang dan peristiwa Holocaust di Polandia. Sebelum dibawa ke kamp Auschwitz, para tahanan Yahudi ditampung di sebuah kamp lain yang biasa di sebut ghetto. Disinilah kisah ini terjadi.

Kesamaan film ini dengan The Boy in the Striped Pyjamas adalah cerita yang terjadi pada masa Holocaust dan kisah persahabatan di dalamnya. Meski akting Robin Williams menuai banyak kritikan, namun film karya Peter Kassovitz ini tetaplah menyentuh hati.

Itulah 10 film yang memiliki kemiripan dengan The Boy in the Striped Pyjamas. Sebagian besar cerita film berada di tahun yang sama, antara 1942-1944 ketika Nazi melakukan invasi ke seluruh Eropa.

Dan tentu saja kekejaman Nazi terhadap pemusnahan bangsa Yahudi telah meninggalkan luka mendalam kepada korbannya dan juga umat manusia. Semoga kejadian seperti ini tidak akan pernah terulang lagi.

Jika ada beberapa film di atas yang belum sempat kalian tonton, segera simak filmnya sekarang. Apalagi kalau kalian baru saja menonton film The Boy in the Striped Pyjamas dan terkesan dengannya, tentu kalian akan juga menyukai film-film ini.

Satu saran dari kami, siapkan tisu di sebelah kalian karena banyak adegan menyentuh hati yang akan meneteskan air mata. Selamat menyaksikan!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram