20 Film Korea Paling Sedih dan Paling Menyayat Hati

Korea tak hanya terkenal dengan K-Pop dan makanan khasnya. Banyak film-film yang diproduksi negeri ginseng ini yang berhasil merebut hati para penikmat film.

Korea juga terkenal hebat dalam membuat film bergenre drama yang dapat menguras emosi penonton. Nah berikut ini merupakan kumpulan film Korea tersedih yang paling mengharukan!

1. Miracle in Cell No. 7

Film Miracle in Cell No 7 dibintangi oleh artis-artis Korea ternama seperti Park Shin Hye (pemain drama The Heirs dan Heartstring) dan Ryu Seung Ryong (pemain drama Personal Taste). Bercerita mengenai kisah pilu yang harus dialami oleh Ye Sung, anak perempuan berusia 6 tahun.

Ia memiliki seorang ayah bernama Lee Yong Gu yang mengalami keterbelakangan mental. Walaupun sang ayah tak sempurna seperti kebanyakan ayah lainnya, Ye Sung tak pernah bersedih. Ia selalu menjadi anak yang ceria. Hingga suatu ketika, sang ayah dituduh melakukan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur.

Sang Ayah difitnah oleh kepala polisi yang tak terima anaknya meninggal dunia. Yong Gu kemudian harus menerima hukuman penjara yang tak seharusnya.

Namun di dalam penjara, ia beruntung karena dipertemukan dengan orang-orang yang akhirnya menyayanginya dan bahkan membantunya untuk lepas dari jerat hukuman. Namun, bagaimana akhirnya? Apakah Yong Gu bisa terlepas dari jeratan hukum?

2. Hope

Satu lagi film Korea tersedih yang akan membuat Anda meneteskan air mata, yakni Hope. Film ini mengangkat fenomena pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Dikisahkan bahwa So-won adalah seorang anak perempuan yang ayahnya, Dong-hoon, dan ibunya, Mi-hee, sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Suatu pagi So-won terpaksa berangkat ke sekolah sendiri karena orang tuanya sibuk. Di tengah hujan ketika So-won sudah hampir sampai di sekolah ada seorang lelaki tua datang menghampirinya dan mengajak So-won pergi. Singkatnya, Dong-hoon menerima telpon yang mengabarkan bahwa anaknya berada di rumah sakit.

Ketika sampai di rumah sakit, Dong-hoon dan Mi-hee terpukul dengan kondisi So-won yang menjadi korban pelecehan seksual. Lukanya sangat parah sehingga usus besar dan usus halusnya harus dipotong sehingga gadis kecil itu harus menggunakan anus buatan seumur hidup.

Dong-hoon dan Mi-hee terus berjuang untuk menuntut keadilan agar pelaku pelecehan dihukum seberat-beratnya. Mereka berdua juga harus berusaha memulihkan trauma psikis yang dialami putrinya.

3. The Preparation

Jangan ragukan kemampuan akting aktris senior Goo Doo Shim dalam memancing air mata. Penampilannya yang paling baru dalam drama Our Blues (2022) adalah salah satu buktinya.

Salah satu film Korea Selatan paling sedih pun pernah dia bintangi. Film yang dimaksud berjudul The Preparation (2017). Film ini bercerita tentang seorang ibu bernama Ae Soon yang mencari uang dengan mengelola sebuah toko kecil.

Penghasilannya pas-pasan, tapi berkat semangat dan kegigihannya mencari dan mengumpulkan uang, Ae Soon dapat memenuhi kebutuhan keluarga; seorang putra satu-satunya yang berusia 30 tahun tetapi mengalami mental disability.

Putra Ae Soon bernama In Kyoo hanya tahu soal tidur, makan dan bermain. Selama ini Ae Soon merawat In Kyoo dengan baik hingga kemudian dia harus mendengar vonis kanker dari dokter.

Hidup Ae Soon hanya tersisa enam bulan. Dia pun mulai menyiapkan segala sesuatu untuk In Kyoo agar sang putra bisa hidup mandiri tanpa dirinya.

4. A Moment to Remember

Film ini berkisah tentang kehidupan seorang wanita biasa bernama Kim Su Jin. Ia menjalani hidupnya sebagai fashion designer dengan bahagia bersama kekasihnya. Namun kisah cintanya harus kandas di tengah jalan karena kekasihnya ternyata telah memiliki istri.

Ia kemudian bertemu dengan seorang lelaki bernama Choi Chul Soo, seorang pekerja konstruksi bangunan di tempat Ayahnya bekerja. Meskipun Chul Soo terkesan cuek dan urakan, Su jin akhirnya menikah dengannya. Mereka menjalani kehidupan pernikahan yang sangat bahagia.

Chul Soo juga berencana untuk membangun sendiri rumah impian mereka. Sampai akhirnya kabar buruk itu muncul. Su Jin menderita Alzheimer, penyakit yang pada umumnya menyerang orang lanjut usia. Namun keadaan ini harus diterima Su Jin.

Su Jin awalnya tak menyadari karena ia tak merasakan sakit apapun. Namun kebiasaannya mulai berubah. Ia mulai lupa jalan ke rumahnya sendiri, tak bisa mengenali orang baru di sekitarnya, termasuk melupakan Chul Soo. Ia malah terus-terus menyebut mantan-nya dan itu membuat Chul Soo sangat sedih.

5. The Most Beautiful Goodbye

Film tentang keluarga dan perpisahan tak pernah gagal membuat siapa pun menangis. Sama dengan yang terjadi pada film The Most Beautiful Goodbye (2011) ini.

Ia bercerita tentang seorang wanita hebat bernama Kim In Hee yang juga merupakan istri, ibu dan menantu berdedikasi. Mertuanya menderita Alzheimer sedangkan anggota keluarga yang lain sibuk dengan kehidupan masing-masing.

Suaminya yang seorang dokter merasa frustasi karena sebuah kecelakaan medis, putrinya hanya sibuk dengan hubungan asmara sedangkan putra bungsunya yang baru saja selesai ujian masuk perguruan tinggi tengah menikmati kebebasan.

Mereka tidak peduli bagaimana In Hee melalui hari-harinya hingga kemudian In Hee divonis menderita kanker stadium akhir. Melihat kondisi keluarganya, In Hee berusaha merahasiakan hal tersebut. Dia bahkan berpikir untuk bunuh diri bersama dengan mertuanya.

Namun, kondisi kesehatan In Hee yang perlahan memburuk, membuat seluruh keluarga akhirnya tahu. Mereka mulai belajar bagaimana menghargai In Hee dan mengucapkan selamat tinggal tanpa penyesalan.

6. Poetry

Poetry (2010) memenangkan penghargaan bergengsi dari Cannes Film Festival dalam kategori Best Screenplay Award. Film yang dibintangi aktris senior Yoon Jeong He ini juga mendapatkan Best Film melalui ajang Grand Bell Awards dan Best Actress di ajang Blue Dragon Film Awards.

Filmnya sendiri bercerita tentang wanita berusia 60 tahun yang mulai tertarik dengan puisi karena alasan tertentu. Yang Mi Ja mengetahui dirinya mengidap Alzheimer. Mi Ja hidup bersama cucunya yang berusia 16 tahun.

Walau cucu lelakinya yang bernama Jong Wook kurang ajar, Mi Ja tetap merawatnya sepenuh hati. Suatu hari Mi Ja mengetahui bahwa ada teman sekelas Jong Wook yang tenggelam. Mi Ja mencoba bertanya tetapi Jong Wook menjawabnya dengan keras bahwa dia tidak mengenal anak itu.

Belakangan terungkap kalau Jong Wook dan beberapa temannya telah memerkosa anak tersebut. Di antara para pelaku, hanya Mi Ja yang tak sanggup membayar kompensasi atas kejahatan Jong Wook.

Di tengah kondisi penyakitnya yang semakin parah dan masalah cucunya, Mi Ja menyempatkan diri mengikuti kelas puisi; menulis puisi tentang dan untuk si anak malang itu.

7. Ode to My Father

Ode to My Father akan membawa kita flashback ke jaman perang di Korea. Fokus cerita tertuju pada karakter Deok-soo, seorang anak laki-laki, yang harus berpisah dengan ayahnya untuk mengungsi ke rumah bibinya yang membuka usaha toko makanan impor.

Sebelum berpisah, ayahnya meminta Deok-soo untuk menunggunya di toko itu karena sang ayah berjanji akan kembali. Mulai dari sini, Deok-soo merantau ke negara-negara lain untuk menggantikan peran ayahnya menghidupi ibu dan adik-adiknya.

Jerih payahnya membuahkan hasil, ia berhasil menghidupi ibu dan adik-adiknya, bahkan menikahi cinta pertamanya yang ia temui saat merantau di Jerman.

Namun, ia teringat dengan pesan terakhir ayahnya untuk menunggunya di toko bibinya. Ia tetap mempertahankan toko tersebut meskipun ia tahu ayahnya tidak akan pernah kembali.

8. The Classic

Tahun 2020 adalah tahun di mana nama Son Ye-jin kembali bersinar berkat drama yang dibintanginya “Crash Landing On You” sukses dan menjadi drama paling terkenal di awal tahun tersebut. Jika flashback ke tahun 2003, Son Ye-jin ternyata pernah membintangi film Korea yang sedih bersama aktor tampan Jo In-sung.

“The Classic” mengambil cerita dengan alur mundur. Seorang gadis bernama Ji-hae menemukan surat-surat lama dan diary sang ibu, Ju-hie. Ji-hae menemukan kisah cinta ibunya dengan seorang pria bernama Joon-ha.

Sayangnya, kisah cinta tersebut kandas lantaran Ju-hie sudah dijodohkan dengan Tae-su. Tae-su sendiri pernah hampir bunuh diri agar kedua temannya – Ju-hie dan Joon-ha – bisa bersatu.

Merasa bersalah karena percobaan bunuh diri temannya, Joon-ha akhirnya bergabung bersama tentara untuk pergi ke Vietnam. Di sana, Joon-ha kehilangan penglihatannya saat berusaha mengambil kalung pemberian Ju-hie.

Joon-ha yang buta berusaha menemui Ju-hie dengan menyembunyikan kebuataannya. Ia berbohong pada wanita tersebut bahwa dirinya telah menikah.

Patah hati karena pengakuan Joon-ha, akhirnya Ju-hie memutuskan untuk move on dan menikahi Tae-su. Joon-ha pun menikah dan memiliki seorang putra. Tanpa disangka-sangka, di masa kini putri Ju-hie – Ji-hae – jatuh cinta dengan pria bernama Sang-min yang merupakan putra dari Joon-ha.

9. Always

Berbicara mengenai film Korea tersedih, Anda pasti tidak akan melewatkan film Always. Pertemuan tidak sengaja yang terjadi antara Cheol-min, seorang mantan petinju yang bekerja sebagai petugas parkir, dengan Jung-hwa, seorang wanita cantik yang buta, membuat keduanya jadi dekat.

Walaupun hubungan keduanya sempat renggang, tapi mereka jadi dekat kembali. Satu hari Cheol-min mengetahui bahwa penyebab kebutaan Jung-hwa berhubungan dengan Cheol-min.

Merasa bersalah, Cheol-min berusaha untuk mencari biaya operasi mata agar Jung-hwa dapat melihat kembali. Meskipun dengan demikian Cheol-min harus menjadi petinju ilegal di Thailand dan mengganti identitas dirinya.

Ketika kembali ke Korea, Cheol-min ditabrak dan ditusuk oleh musuhnya sehingga ia menjadi cacat. Sementara Jung-hwa yang sudah bisa melihat berusaha menemukan Cheol-min yang telah berganti identitas diri.

10. The Way Home

Lupakan sejenak mengenai film percintaan yang sedih seputar kekasih. “The Way Home” adalah film yang mengangkat tentang kisah kasih sayang antara nenek dan cucu kecilnya.

Dikisahkan bahwa Sang-woo, seorang anak laki-laki yang terbiasa tinggal di kota, harus pindah ke desa kecil untuk tinggal sementara bersama neneknya yang bisu. Sang nenek bisu, tapi masih memiliki kemampuan mendengar yang baik.