bacaterus web banner retina

20 Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa, Yuk Tonton!

Ditulis oleh Listiorini

Industri perfilman Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat setiap tahunnya, Hal ini tercermin dari perbandingan antara film-film era 90-an, 2000-an, dan yang diproduksi pada dekade 2010-an. Kemajuan tersebut mencakup aspek plot cerita, kualitas akting pemain, dan tingkat kualitas grafis. Secara konsisten, setiap elemennya menunjukkan peningkatan seiring berjalannya waktu.

Meski begitu, ada beberapa film Indonesia yang layak disebut sebagai film terbaik sepanjang masa karena terus dikenang dari generasi ke generasi. Film-film ini biasanya memberikan dampak signifikan bagi siapa pun yang menontonnya. Karenanya, dalam artikel ini Bacaterus akan menelusuri 20 film Indonesia terbaik yang wajib untuk kalian ditonton setidaknya sekali seumur hidup. Yuk, simak list-nya!

1. Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

Tahun Rilis 2020
Genre
Sutradara
Pemeran Rachel Amanda Sheila Dara Rio Dewanto Susan Bachtiar Donny Damara Ardhito Pramono
Selengkapnya →

Film karya sutradara Angga Dwimas Sasongko ini merupakan kisah dari sebuah novel berjudul sama karya Marchella FP. Berdurasi 121 menit, penonton akan dibawa pada sebuah rahasia kelam dalam sebuah keluarga yang terlihat bahagia.

Angkasa (Rio Dewanto) merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, adiknya adalah Aurora (Sheila Dara) dan Awan (Rachel Amanda). Mereka bertiga hidup dalam lingkungan keluarga yang ‘tampak’-nya sempurna. Sampai satu masa, Awan mengalami keterpurukan di dalam hidupnya dan membuat dirinya hilang semangat.

Di tengah kesedihannya, Awan bertemu dengan seorang pria bernama Kale (Ardhito Pramono) yang membuka banyak hal baru bagi gadis itu. Berkenalan dengan Kale membuat sikap Awan berubah. Hal ini lantas membuat kedua orangtuanya tidak senang dan meminta Awan untuk menjauhi Kale.

Situasi dalam keluarga itu pun memanas, dan memicu konflik demi konflik, yang berujung pada terbongkarnya rahasia dan trauma besar dalam keluarga mereka. Kira-kira apa rahasia itu?

Sebuah keluarga terdiri dari Ibu, Mawarni (Ayu Laksmi), yang sedang sakit-sakitan, Ayah, Bahri (Bront Palarae), anak sulung Rini (Tara Basro), serta ketiga adik laki-lakinya, Tony (Endy Arfian), Bondi (Nasar Anuz), dan Ian (Muhammad Adhiyat), tinggal di rumah tua yang dimiliki oleh Nenek mereka, Rahma (Elly D. Luthan).

Penyakit Ibu membuat keluarga tersebut jadi terhambat masalah ekonomi karena biaya pengobatan Ibu tidak sedikit. Ini membuat Bahri harus kerja keras dan Rini sampai putus kuliah. Padahal dulu, kehidupan mereka serba ada, mengingat Ibu merupakan penyanyi legendaris di masanya lewat lagu hits-nya berjudul Kelam Malam.

Satu waktu, Ibu yang hanya bisa berkomunikasi dengan menggunakan lonceng bertingkah aneh hingga akhirnya meninggal. Setelah pemakaman dilakukan, kejadian aneh mulai terjadi di kediaman Nenek Rahma. Arwah Ibu terlihat kembali pulang bersama dengan rangkaian mengerikan lainnya yang membuat seluruh keluarga ketakutan bukan main.

Puncaknya adalah saat Bahri, Rini dan adik-adiknya melihat mayat hidup yang mendatangi kediaman mereka. Setelah diusut, ternyata Ibu merupakan bagian dari kultus sesat dan Ian merupakan putra agung yang diinginkan sebagai bagian dari kultus tersebut. Mencoba berpikir secara logis, Rini pun berusaha untuk memecahkan masalah tersebut bagaimanapun caranya.

Siapa bilang Indonesia tidak bisa membuat film aksi laga bak film Hollywood? The Raid buktinya! Film karya sutradara Gareth Evans ini berhasil membuat banyak kritikus dan publik mengacungkan jempol atas kisahnya. Film berdurasi 101 menit ini akan membawa kita pada usaha penggerebekan blok apartemen gembong narkoba yang sangat berbahaya.

Gembong tersebut terkenal sadis bahkan sekelas polisi pun harus banyak mengatur strategi guna menyerbu. Tapi di tangan Letnan Wahyu (Pierre Gruno), keputusan penangkapan harus segera dibuat. Akhirnya setelah membentuk tim Korps Brimob, pihak kepolisian masuk ke blok apartemen itu secara diam-diam. Sayang, usaha mereka jadi kacau setelah salah satu anggota geng melapor.

Lebih parahnya, Letnan Wahyu ternyata bertindak sendiri tanpa memberitahu atasannya tentang operasi tersebut. Alhasil, polisi kalah jumlah dan harus bertahan di antara serbuan para anggota geng. Salah satu perwira polisi baru, yakni Rama (Iko Uwais) yang ternyata lihai membantai dengan seni bela dirinya, menjadi satu-satunya harapan atas keberhasilan misi tersebut.

Laskar Pelangi menceritakan kisah anak-anak dari Desa Belitung yang dikategorikan sebagai anak-anak miskin di Belitung. Anak-anak tersebut tidak berhenti berusaha untuk memperbaiki masa depan mereka. Mereka merupakan siswa SD Muhammadiyah, SD tertua di desa Belitung.

Sekolah ini terancam tutup karena murid yang ada saat ini hanya ada 9 siswa. Bu Muslimah, satu-satunya guru di SD Muhammadiyah dan Pak Harfan, sang kepala sekolah, terus berupaya agar sekolah tersebut tidak ditutup. Kehadiran Harun, seorang anak keterbelakangan mental, menggenapkan jumlah siswa menjadi 10 orang sehingga sekolah tetap diizinkan untuk beraktivitas.

Pemeran utama film Laskar Pelangi adalah Ikal, siswa SD Muhammadiyah yang memiliki ketertarikan besar pada dunia sastra. Ia gemar menulis puisi. Ada juga Lintang, yang menjadi siswa paling pintar di sekolah karena kejeniusannya. Ia merupakan anak nelayan miskin yang bercita-cita menjadi ahli matematika.

Diadaptasi dari novel karya Andrea Hirata, film ini sukses membawa pulang banyak penghargaan bergengsi, dan salah satunya adalah pemenang dalam kategori Best Film dan Best Editor di Asian Film Awards di Hong Kong.

5. Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1

Tahun Rilis 2016
Genre , ,
Sutradara
Pemeran Abimana Aryasatya Vino G. Bastian Tora Sudiro Indro Warkop Ence Bagus Hannah Al Rashid
Selengkapnya →

Menjadi film adaptasi dari film legendaris Warkop DKI yang laris manis di sepanjang tahun 1990-an, film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 ini berhasil menjadi salah satu film Indonesia terlaris sepanjang masa.

Dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Vino Bastian dan Tora Sudiro, kita akan dibuat gelak tawa oleh kelakuan lawak mereka menggantikan aktor komedi nasional, Alm. Dono, Alm. Kasion dan Indro.

Dono, Kasino, dan Indro adalah tiga orang sahabat yang bekerja sebagai petugas keamanan di organisasi CHIIPS (Cara Hebat Ikut Ikutan Pelayanan Sosial). Namun kinerja mereka disana merupakan rekor terburuk di CHIIPS, sehingga atasan mereka meminta bantuan anggota CHIIPS terbaik dari Perancis, Sophie (Hannah Al Rashid) untuk membantu 3 orang tulalit itu.

Menjadi mentor Dono, Kasino, dan Indro ternyata tidak mudah, mereka bahkan harus menghadapi situasi di mana kekacauan terjadi hingga harus membayar denda sebesar 8 miliar. Di tengah kebingungan untuk membayar denda, mereka bertemu dengan pria misterius yang bisa membantu mereka keluar dari permasalahan denda tersebut. Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya?

Suryani (Shenina Cinnamon) mencari sebuah kebenaran atas masalah yang menimpa dirinya. Kejadiannya dimulai saat pesta perayaan kemenangan grup teaternya di rumah Rama (Giulio Parengkuan), sang penulis naskah dari teater tersebut.

Foto selfie Suryani yang sedang mabuk berat di pesta malam itu tersebar luas di media sosial, dan seluruh siswa sekolahnya pun heboh. Dia kehilangan beasiswanya karena hal ini, bahkan orang tuanya pun mengusirnya karena merusak nama baik keluarga.

Suryani yang yakin kalau dia adalah korban pelecehan, ingin mencari tahu siapa dalang yang mengambil foto dia saat dia sedang tidak sadar. Setelah diusut ternyata dia bukan korban pertama, masih ada korban lain yang akhirnya turut bicara dan membantu Suryani. Siapakah kira-kira pelakunya?

Digadang-gadang sebagai salah satu film Indonesia terbaik, Penyalin Cahaya dirilis perdana secara internasional pada 8 Oktober 2021 di Festival Film Internasional Busan. Dalam Festival Film Indonesia 2021, film ini bahkan telah memenangkan Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Asli Terbaik dan masih banyak lagi.

Ada Apa dengan Cinta? karya sutradara Rudi Soedjarwo menjadi film romantis Indonesia pertama yang mencuri perhatian anak muda di era 2000-an. Film yang dibintangi Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo ini menceritakan tentang sekelumit masalah cinta dua siswa SMA. Tidak hanya sukses secara komersial, film ini juga menelurkan soundtrack legendaris!

Kisahnya berpusat pada Cinta (Dian Sastrowardoyo), gadis remaja 17 tahun yang punya kehidupan nyaris sempurna. Satu waktu, saat lomba puisi, Cinta yang biasanya menang tergeser oleh siswa bernama Rangga (Nicholas Saputra) yang introvert dan tidak pandai bersosialisasi. Berkat hal tersebut keduanya saling berkenalan meski awalnya sepet.

Cinta dan Rangga jelas dari background berbeda dari segi apapun. Namun itu yang membuat keduanya saling cinta. Mereka berdua bahkan menghadapi banyak rintangan bersama, mulai dari penolakan, persahabatan, hingga kekerasan. Hingga sampai pada satu waktu, Rangga harus menyelesaikan studi di Amerika. Bagaimanakah kisah Cinta dan Rangga selanjutnya?

 

Pasangan suami istri, Pak Domu (Arswendi Beningsuara Nasution) dan Mak Domu (Tika Panggabean), merasa kesepian karena ketiga anak mereka: Domu (Boris Bokir), Gabe (Lolox), dan Sahat (Indra Jegel) merantau ke luar kota, sedangkan si bungsu Sarma (Gita Bhebhita Butar-Butar) tinggal bersama mereka.

Pak Domu dan Mak Domu lalu menyusun rencana dengan mengatakan bahwa keduanya akan bercerai agar seluruh anaknya bisa berkumpul bersama mereka. Rencana itu pun berjalan sesuai dengan harapan, mendengar hal itu, ketiga anak mereka pulang ke Medan.

Yang mereka tahu kedua orang tua mereka hendak bercerai dan mereka datang untuk menyelesaikan masalah tersebut. Oleh karena itu, Pak Domu dan Mak Domu harus tetap bersandiwara. Namun hal tak mengenakan terus terjadi, Pak Domu jadi selalu bertengkar dengan ketiga anaknya sehingga membuat suasana benar-benar jadi tak nyaman.

Sandiwara ini pun terbongkar dan membuat ketiga anaknya sedih bukan main, Sarma yang disuruh pura-pura tidak tahu pun jadi serba salah. Kini ancaman perceraian itu benar adanya. Pak Domu menyesal dan berusaha untuk memperbaiki diri, berdamai dengan semua anaknya, dan menjemput Mak Domu kembali pulang menjadi keluarga utuh lagi.

Mengisahkan kehidupan seorang mahasiswa Indonesia yang tinggal di Kairo, pria tersebut bernama Fahri bin Abdullah Shiddiq (Fedi Nuril). Fahri sedang mengejar gelar masternya di Al-Azhar, pria ini dikenal sebagai sosok yang ramah, sopan dan baik hati.

Tanpa Fahri sadari, ternyata para wanita yang ada di dekatnya telah jatuh cinta padanya. Mulai dari Maria (Carissa Putri) gadis yang tinggal dalam gedung flat yang sama dengannya, Nurul (Melanie Putria) teman sekolahnya, hingga Noura (Zaskia Adya Mecca). Hingga suatu hari, sang guru mengatakan bahwa Fahri sudah siap menikah, dan menyarankannya untuk taaruf.

Pada awalnya Fahri merasa dirinya belum layak, karena ia berasal dari keluarga sederhana dan belum memiliki pekerjaan tetap. Tapi berkat dukungan dari para sahabat, Fahri akhirnya melakukan taaruf dengan gadis pilihan gurunya, Aisha (Rianti Cartwright), wanita pemberani yang menarik hatinya. Keduanya pun menikah dan memulai hidup bersama.

Tidak lama berselang, berbagai ujian pun datang, mulai dari keluarga Nurul yang meminta Fahri untuk menikahi putrinya, hingga Fahri yang dituduh memperkosa Noura. Balada rumah tangga Fahri dan Aisha pun makin bergejolak. Lantas, bagaimana akhir kisah Fahri dan Aisha? Dipenuhi dengan kisah haru, kamu disarankan untuk menyiapkan tisu sebelum menyaksikan film ini!

Bima dan Dara adalah sepasang remaja yang menjalin kasih di bangku SMA. Walau berbeda status sosial, mereka tidak peduli, karena perasaan keduanya begitu menggebu. Hingga suatu hari, keduanya melakukan hubungan suami-istri yang membuat Dara hamil. 

Pada awalnya mereka berpikir untuk menggugurkan kandungan tersebut. Tapi, Dara tidak tega, dan akhirnya mereka membatalkan niat tersebut. Lambat laun Dara ketahuan tengah hamil dan di-drop out dari sekolah. Sementara Bima masih bisa bersekolah, karena sebagai pihak lelaki, dia harus bisa menafkahi Dara.

Dara dan Bima pun dipaksa untuk menjadi dewasa lebih cepat dari usia mereka. Masing-masing mengalami perubahan signifikan akibat insiden yang mereka ciptakan sendiri.

Film ini merupakan sex education yang sangat penting untuk disimak, terutama bagi orang tua dan remaja. Film ini juga mengantongi banyak penghargaan, baik untuk filmnya maupun bagi para aktornya. Jadi, jangan sampai ketinggalan untuk menontonnya, ya!

Habibie mengejar mimpinya untuk menjadi ahli pesawat terbang dengan melanjutkan pendidikannya di Jerman. Di tahun 1962, Habibie yang tengah pulang ke tanah air bertemu dengan Ainun, teman masa sekolahnya yang kini berprofesi sebagai dokter. Keduanya lantas saling menaruh hati, dan akhirnya menikah.

Habibie lalu membawa Ainun ke Jerman untuk menemaninya bekerja hingga meraih gelar doktor. Karir Habibie sebagai insinyur di Jerman pun cukup sukses dan cemerlang. Hingga beberapa tahun kemudian, Indonesia yang saat itu dipimpin oleh Presiden Soeharto memanggil Habibie untuk pulang.

Di sepanjang perjalanan karirnya di tanah air, Habibie sempat menduduki jabatan Menristek, Wakil Presiden, hingga menjadi Presiden ketiga Republik Indonesia. Di balik itu semua, ada sosok Ainun yang menemani jatuh bangun perjuangannya. Namun, tak lama setelah Habibie berhenti dari masa jabatannya, Ainun divonis mengidap kanker ovarium dan menghembuskan napas terakhirnya di tahun 2010.

Film ini merupakan film yang diangkat dari kisah nyata Presiden Indonesia ke 3, BJ Habibie beserta sang istri, Hasri Ainun Habibie. Di sepanjang film berdurasi 118 menit ini, kita akan melihat kisah cinta yang sangat inspiratif dan penuh haru. Film ini sukses besar, dan berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi di antaranya Piala Citra untuk beberapa kategori.

12. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak

Tahun Rilis 2017
Genre , ,
Sutradara
Pemeran Marsha Timothy
Selengkapnya →

Dalam satu malam saja, kehidupan Marlina berubah seperti di neraka. Tiba-tiba saja ada tujuh perampok menjarah rumahnya. Tak hanya mengambil seluruh harta bendanya, mereka juga mengancam nyawa Marlina dan memerkosanya bergiliran. Memang benar tak berhati, mereka melakukan itu semua di hadapan jasad suami Marlina yang sudah mulai membusuk.

Suatu hari, Marlina merasa inilah waktu yang tepat untuk membalas dendam. Dia pun memenggal kepala pimpinan perampok, Markus, dan membawanya pergi untuk penebusan dan mencari keadilan. Dia juga membunuh keenam anggota perampok lainnya. Franz, salah satu dari kelompok perampok yang tidak ada di sana, menginginkan kepala Markus kembali. 

Di perjalanan, Marlina bertemu dengan beberapa wanita lainnya yang mengalami hal serupa seperti dirinya dan membutuhkan bantuan. Ternyata, sulit bagi para wanita ini untuk menemukan kesusilaan di tanah Sumba, Indonesia.

Film garapan Mouly Surya ini termasuk salah satu film terbaik yang dirilis di tahun 2017. Berbagai penghargaan bergengsi baik dari dalam maupun luar negri berhasil dimenangkan oleh Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak.

Terlahir dengan kulit tidak putih dan bertubuh gemuk, Rara (Jessica Mila) sering mendapatkan perlakuan diskriminatif dan bullyan body shaming, mulai dari teman-teman, rekan kerja, hingga dari mamanya sendiri yang dulunya berprofesi sebagai model. Rara sangat berbeda dengan Lulu, adiknya yang cantik dan langsing, sehingga Rara sering dibanding-bandingkan.

Meski demikian, Rara memiliki kekasih yang mencintainya apa adanya, yaitu Dika (Reza Rahadian). Keduanya sama-sama menyukai kesederhanaan dan kerja sosial secara cuma-cuma. Hingga suatu hari, Rara berkesempatan untuk naik jabatan di perusahaan tempatnya bekerja, dengan syarat ia harus menurunkan berat badan dan memperbaiki penampilannya.

Seiring dengan perubahan penampilan Rara yang semakin cantik dan memukau orang-orang, ternyata sikapnya terhadap orang lain pun justru berubah. Apakah yang sebenarnya terjadi pada Rara?

Disutradarai oleh Ernest Prakarsa, film ini merupakan adaptasi dari novel berjudul Imperfect: A Journey to Self-Acceptance karya Meira Anastasia, yang tidak lain adalah istri dari Ernest Prakasa sendiri.

 

Berawal dari situasi yang mendesak karena membutuhkan uang, sekelompok anak muda menyusun rencana untuk melakukan perampokan terbesar di Indonesia. Mereka berniat mencuri sebuah lukisan bersejarah yang disimpan di Istana Kepresidenan. Lukisan tersebut bernama "Penangkapan Diponegoro" karya Raden Saleh, yang mana menjadi judul dari film ini.

Sekelompok anak muda ini terdiri dari Piko 'the Forger' (Iqbaal Ramadhan), Ucup ‘the Hacker' (Angga Yunanda), Fella 'the Negotiator' (Rachel Amanda Aurora), Gofar 'the Handyman' (Umay Shahab), Sarah 'the Brute' (Aghniny Haque), dan Tuktuk 'the Driver'.

Pada awalnya tim hanya beranggotakan Piko, Ucup, dan Sarah saja. Akan tetapi, mereka membutuhkan banyak tenaga ahli dan akhirnya membawa Fella, Gofar, dan Tuktuk untuk bergabung.

Geng dadakan yang dipimpin oleh Piko ini akan menjual lukisan Raden Saleh pada Permadi, yang dulu pernah menjabat sebagai mantan presiden Indonesia. Film bertemakan heist ini mempertontonkan aksi seru dari Piko CS dalam mengeksekusi misi mereka. Serunya, ada plot twist di akhir cerita, yang menjadikan film ini memiliki open ending.

Berlatar di tahun 1990, film bergenre romansa ini merupakan film yang diadaptasi dari novel populer berjudul sama karya Pidi Baiq. Sebelum benar-benar tampil di layar lebar, pemilihan aktor untuk memerankan karakter Dilan bahkan ramai diperbincangkan, hingga akhirnya pilihan jatuh kepada Iqbaal Ramadhan.

Milea (Vanesha Prescilla) baru saja pindah dari Jakarta ke sebuah sekolah di Bandung. Suatu pagi, seorang siswa bernama Dilan (Iqbaal Ramadhan) mengajak Milea berkenalan. Gaya perkenalan Dilan yang tidak biasa membuat Milea tertarik dengan siswa yang terlihat 'tengil' itu.

Dilan bisa dibilang sangat unik, romantis, dan juga cerdas. Sayangnya, ia juga terkenal sebagai murid yang nakal dan merupakan ketua geng motor yang cukup dikenal di Bandung pada waktu itu.

Di sisi lain, Milea sudah memiliki pacar di Jakarta, yaitu Beni. Namun, sifat Beni yang terlalu posesif dan kasar membuat Milea memutuskannya. Setelah itu, Milea dan Dilan semakin dekat hingga akhirnya resmi berpacaran. Walau begitu, hubungan mereka tidak selalu lancar. Lika liku hubungan Milea dan Dilan bisa kamu saksikan secara lengkap di film ini. Tonton sekarang juga!

 

16. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Tahun Rilis 2013
Genre ,
Sutradara
Pemeran Herjunot Ali Pevita Pearce Reza Rahadian
Selengkapnya →

Berlatarkan tahun 1930-an, Zainuddin (Herjunot Ali) yang berasal dari Makassar mengunjungi kampung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Di sana, dia bertemu dengan kembang desa kebanggaan Batipuh, Hayati (Pevita Pearce). Dua sejoli ini pun segera jatuh cinta. Namun, adat dan tradisi yang kuat menghalangi cinta mereka.

Zainuddin yang miskin dan bukan keturunan Makassar-Minang membuat ia tidak diakui dalam masyarakat matrilineal Minang. Sementara Hayati adalah seorang wanita bangsawan Minang, sehingga hanya boleh menikah dengan orang yang memiliki ikatan darah dengan keluarga Minangkabau yang terhormat.

Keluarga Hayati pun menolak lamaran Zainuddin dan memilih Aziz (Reza Rahadian), pria kaya yang dikenal dermawan. Zainuddin lalu pergi meninggalkan ranah Minang dan pindah ke Jawa. Bertahun-tahun kemudian, Zainuddin telah menjadi seorang penulis terkemuka dengan karya-karya yang populer di seluruh nusantara.

Suatu hari, Zainuddin bertemu Hayati dan suaminya, Aziz. Terkuaklah fakta bahwa selama ini hidup Hayati tidak bahagia. Aziz orang yang kasar, dan orang tua Aziz tidak menyukai Hayati.

Hayati pun ternyata masih mencintai Zainuddin. Namun, karena rasa sakit hatinya, Zainuddin menolak menerima Hayati kembali, dan itu menjadi penyesalan terbesar dalam hidupnya karena Hayati karam bersama kapal Van Der Wijck.

Sudah beberapa kali merilis film, sutradara Kamila Andini kini menelurkan film lainnya lagi berjudul Yuni. Film bergenre drama ini dibintangi oleh Arawinda Kirana, Kevin Ardilova, Dimas Aditya, dan aktor pendukung lainnya. Film ini berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi dan laris manis di pasar film Indonesia. 

Film ini menceritakan tentang seorang siswi SMA bernama Yuni (Arawinda Kirana) yang sangat pintar. Meski hanya tinggal di desa kecil dan hidup sederhana, Yuni selalu bermimpi bisa mengejar pendidikannya setinggi mungkin. Mimpi itu lantas ambyar ketika secara tiba-tiba Yuni dan keluarga di datangi dua orang pria yang ingin menikahinya.

Tak mengenali sosok pria itu, Yuni pun menolaknya. Tak lama setelah penolakan itu, Yuni mendapat omongan dari tetangga. Ini karena mereka percaya kalau gadis sudah menolak ajakan menikah sebanyak dua kali, maka ia tidak akan pernah dapat jodoh lagi. Yuni kini terjebak di antara pilihan meneruskan cita-citanya atau menikah. Akankah ada masa depan yang cerah bagi gadis muda itu?

 

Film ini mengisahkan tentang kehidupan seorang laki-laki bernama Sancaka yang harus berjuang hidup sendirian sejak kecil karena kedua orang tuanya meninggal dunia. Setelah dewasa, Sancaka bekerja sebagai seorang penjaga keamanan.

Suatu hari, Sancaka membantu Wulan yang tengah diganggu oleh sekelompok preman. Tidak terima dengan sikap Sancaka, para preman tersebut lantas membalas dendam dan melempar Sancaka dari atas gedung. Sancaka yang sudah terkapar di tanah pun lalu disambar kilatan petir. Namun siapa sangka? Kilatan petir itu ternyata memberinya kekuatan super.

Memanfaatkan kekuatan petir yang ia miliki, Sancaka memutuskan untuk menjadi pahlawan bagi mereka yang membutuhkan bantuan dengan menjadi 'Gundala'.

Digarap oleh sutradara kondang Joko Anwar, film ini turut menggandeng sejumlah aktor besar seperti Abimana Aryasatya, Tara Basro, Bront Palarae, Ario Bayu, hingga Lukman Sardi.

19. Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur

Tahun Rilis 2018
Genre
Sutradara
Pemeran Luna Maya Herjunot Ali Asri Welas Opie Kumis
Selengkapnya →

Usia pernikahan Suzzanna (Luna Maya) dan pria idamannya, Satria (Herjunot Ali) kini sudah masuk tahun ke lima. Meski demikian, keduanya belum dikaruniai seorang anak. Keduanya sangat mengidamkan untuk memiliki keturunan, sehingga banyak langkah yang sudah Suzzanna ikuti demi bisa mengandung.

Sampai satu waktu, usaha Suzzanna dan Satria berhasil. Suzzanna akhirnya mengandung anak pertama mereka. Sayang, selama istrinya hamil, Satria tidak bisa menemani Suzzanna karena ia harus dinas ke luar negeri. Naas, kesempatan itu malah dipergunakan oleh empat karyawan Satria untuk membobol kediaman mereka.

Aksi perampokan itu diketahui oleh Suzzanna yang lantas dikejar oleh para pelaku. Awalnya mereka hanya ingin membungkam istri majikannya, namun berujung pada kematian Suzzanna. Panik, mereka pun mengubur Suzzanna yang mati dalam keadaan marah. Ia lalu ‘bangkit’ dari kuburnya untuk membalas dendam terhadap mereka yang telah membunuhnya.

Film yang berdurasi 2 jam 5 menit ini berhasil meraih peringkat kedua sebagai film terlaris di sepanjang tahun 2018 setelah film Dilan 1990. Sosok legendaris dari Suzzana berhasil ditampilkan dengan baik oleh Luna Maya sebagai pemeran utama.

Film dibuka dengan perkenalan para tokoh utama yang narasinya diceritakan oleh Zafran (Herjunot Ali), seorang pemuda super puitis tapi karirnya amblas tak karuan dan membuat ibunya hipertensi. Sedangkan tokoh utama lainnya adalah Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Riani (Raline Shah) dan Ian (Igor Saykoji).

Telah bersahabat selama 10 tahun, lima sekawan ini tidak pernah melewatkan 1 kali weekend pun untuk tidak bertemu. Hal tersebut lantas dirasa akan membosankan jika circle mereka hanya itu-itu saja dengan kegiatan yang itu-itu saja. Mereka pun memutuskan untuk memutus komunikasi satu sama lain selama 3 bulan, agar masing-masing bisa eksplor hidupnya tanpa tergantung satu sama lain.

Tiga bulan berlalu, kelima sahabat ini bertemu kembali dengan agenda menaklukan Gunung Semeru. Dengan membawa misi mengibarkan bendera merah putih di hari kemerdekaan, perjalanan ini juga turut menjadi saksi bagaimana persabahatan mereka diuji. Diwarnai dengan intrik romansa dan komedi, jangan lewatkan untuk menyaksikan film ini!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram