8 Film Terbaik Bob Odenkirk, Aktor yang Makin Tua Makin Jadi

Kalian pasti mengenal sosok Saul Goodman sebagai pengacara kriminal yang brilian di serial Breaking Bad dan Better Call Saul. Dari perannya di dua serial tersebut, Bob Odenkirk telah meraih banyak penghargaan di berbagai ajang penghargaan film dan televisi.

Sejak usia muda, dia sudah memulai karier komedinya lewat siaran radio kampus. Dan setelah lulus dari Southern Illinois University, dia bergabung di Player Workshop untuk menajamkan improvisasinya di dunia komedi.

Bertemu dengan Robert Smigel, mereka meretas jalan untuk menjadi penulis naskah Saturday Night Live di tahun 1987. Selepas mengasuh acara sketsa komedi legendaris tersebut, Bob Odenkirk kemudian menulis naskah dan berakting di The Ben Stiller Show pada tahun 1992.

Tahun berikutnya dia menjadi penulis naskah Late Night with Conan O’Brien selama dua tahun, kemudian pindah ke sketsa komedi Mr. Show di HBO selama 4 tahun.

Meski lebih banyak menulis daripada berakting, Bob Odenkirk pernah membintangi beberapa film. Berikut ini adalah deretan film di mana Bob Odenkirk turut berakting, walau lebih banyak menjadi pemeran pendukung.

1. Little Women (2019)

Pergi berperang dan jauh dari keluarga adalah penderitaan bagi Father March. Dia tentu sangat merindukan istri dan keempat putrinya yang selalu menunggu kepulangannya.

Marmee selalu membacakan surat yang dia kirimkan untuk mengabarkan kepada mereka bahwa dia baik-baik saja meski melalui banyak pertempuran.

Dan saatnya tiba untuk pulang, tangis haru pun tertumpah. Rindu terhapus sudah berganti dengan rasa bahagia. Father March senang melihat semua putrinya dalam keadaan sehat.

Bob Odenkirk membawakan perannya dengan sepenuh hati. Terlihat pada setiap adegan yang menghadirkannya di film ini, terutama ketika dia pulang dari perang dan memeluk semua putrinya.

2. Nebraska

Setelah ayah mereka, Woody Grant, selalu ingin pergi ke Nebraska dengan alasan untuk mengambil hadiah uang, David dan Ross berpikir hendak menempatkan ayah mereka di panti jompo saja. Bagi Ross, Woody tidak pernah berusaha untuk menjadi ayah untuknya, karena sibuk dengan mabuk saja.

Ross tidak merasa bahwa dia memiliki hutang berbakti pada ayahnya itu. Tapi saat Woody diintimidasi oleh kakak dan keponakannya di Hawthorne, Ross datang membantu. Bahkan mereka berkelahi dengan sepupu sendiri demi mempertahankan harga diri Woody.

Peran Bob Odenkirk di film arahan Alexander Payne ini memang tidak begitu besar, namun kehadirannya sangat penting dalam menggambarkan kegagalan Woody sebagai seorang ayah bagi anak-anaknya.

3. Incredibles 2

Pengusaha kaya Winston Deavor memiliki ide untuk mengembalikan kepercayaan publik dan pemerintah kepada para superhero lewat media telekomunikasi miliknya, DevTech.

Dia memberikan misi rahasia untuk mulai mendapat kepercayaan ini kepada Helen terlebih dahulu, membuat Bob di rumah mengurus anak-anak mereka. Namun, Helen tidak kuasa menghadapi supervillain bernama Screenslaver yang bisa menghipnotis orang melalui kacamata goggle.

Bob dan Lucius turun membantu tapi justru ikut menjadi sandera. Harapan satu-satunya hanyalah bantuan dari anak-anak mereka. Satu hal yang tidak disadari Winston adalah Screenslaver ternyata adiknya sendiri, Evelyn.

Memiliki suara yang khas membuat Bob Odenkirk mencoba menjadi pengisi suara di film sekuel The Incredibles ini.

Terbukti dia mampu menampilkan suara yang penuh kharisma dan pantas membawakan peran sebagai seorang pengusaha di bidang media. Tidak hanya di film, dia juga menyumbangkan suaranya untuk video game Lego The Incredibles.

4. The Post

Asisten editor Ben Bagdikian ditugaskan untuk melacak keberadaan Daniel Ellsberg untuk mendapatkan keseluruhan dokumen rahasia pemerintah terkait Perang Vietnam.

Daniel menceritakan semua proses penyalinan 4.000 dokumen rahasia itu yang kemudian diberikan kepada Ben untuk dipublikasikan di Washington Post. Tapi surat kabar ini terancam dicekal apabila mempublikasikan berita tersebut dan bisa diadili atas tindakan memata-matai.

Keputusan ada di tangan Katharine Graham sebagai pimpinan Washington Post yang ingin surat kabar miliknya meliput dan menayangkan berita nasional, tidak hanya berita regional.

Ben lalu menemukan fakta bahwa narasumber antara Washington Post dan The New York Times adalah orang yang sama. Mereka siap menjalani persidangan dengan dukungan seluruh perusahaan media cetak di belakang mereka.

Di film drama politik dengan latar belakang sejarah arahan Steven Spielberg ini, Bob Odenkirk tampil serius dan memperlihatkan kapasitas aktingnya sebagai seorang aktor. Dia tampil penuh kharisma, semangat, dan ketelitian, tapi tidak menghilangkan selera humornya yang segar di beberapa adegan.

5. Nobody

Merasa direndahkan oleh orang-orang di sekitarnya karena tidak mampu berbuat apa-apa saat terjadi pencurian di rumahnya, Hutch Mansell termotivasi untuk mengungkit kembali masa lalunya. Berhasil melacak pelaku pencurian, namun dia tidak tega setelah melihat mereka memiliki bayi.

Pulang dalam keadaan penuh amarah, Hutch berkelahi dengan sekelompok begundal di dalam bus. Ternyata salah satu dari mereka adalah adik dari pimpinan mafia Rusia. Wallhasil, Hutch dan keluarganya diburu.

Meminta bantuan ayah dan kakaknya, Hutch melabrak balik Yulian dan kelompok mafianya atas aksi yang mereka buat.

Bob Odenkirk terus mengembangkan talenta aktingnya di dunia film dengan menjadi pemeran utama di film action keras arahan Ilya Naishuller ini.

Kita dibuat kasihan pada karakternya di awal film berkat permainan ekspresi yang bagus dan terhentak kaget ketika Hutch mulai kembali pada fitrahnya sebagai pembunuh bayaran yang disegani.

6. Long Shot

Presiden Chambers memutuskan untuk tidak mencalonkan diri sebagai presiden untuk periode kedua karena ingin mengejar karier sebagai aktor. Awalnya dia memberikan dukungannya kepada Sekretaris Negara Charlotte Fields yang maju sebagai kandidat presiden.

Tapi karena mendapat intimidasi dari Parker Wembley, penguasa media internasional, Chambers menghalangi langkah Charlotte. Bahkan dia menyebarkan video yang membuat malu Fred, kekasih Charlotte, ke publik. Disangka berada di atas angin, Charlotte justru menyerang balik di saat yang tepat.

Di film komedi romantis berlatar belakang politik ini, Bob Odenkirk kembali ke akarnya sebagai komedian. Tidak menghilangkan kharisma yang dia punya, dan memang dibutuhkan untuk membawakan peran sebagai seorang presiden, Odenkirk tetap mampu menampilkan beberapa kelucuan berkat selera humornya yang bagus.

Dan dia pun sukses membawakan sosok antagonis, meski karena adanya faktor di bawah tekanan yang diterima oleh karakternya, bukan sifat alamiahnya. Kita bisa dibuat tersenyum setiap kali dia hadir dalam adegan di awal-awal film ketika selalu mencoba berakting saat sedang sendirian di ruang oval Gedung Putih.

7. Boulevard

Hidup Nolan Mack yang monoton selama 26 tahun tiba-tiba berubah setelah dia bertemu dengan Leo, seorang gigolo jalanan. Hubungan dengan istrinya semakin renggang, bahkan dia juga sering bolos kerja.

Sebagai seorang sahabat, Winston memahami benar apa yang dihadapi dan dirasakan oleh Nolan. Dia selalu memberikan nasihat dan opsi sebagai bahan pertimbangan Nolan dalam bertindak.

Di film drama arahan Dito Montiel ini, Bob Odenkirk sekali lagi tampil dengan penuh kharisma. Meski tidak selalu hadir dalam setiap adegan, setidaknya dia mampu tampil maksimal di setiap durasi main yang diberikan padanya. Terlihat rasa empati Winston yang besar kepada Nolan yang berhasil dibawakan dengan baik olehnya.

8. Girlfriend’s Day

Dahulu Ray Wentworth adalah penulis kartu ucapan paling produktif dan populer, namun kini dia tidak pernah bisa menyelesaikan pekerjaannya, bahkan hanya untuk satu kalimat.

Dengan diberlakukannya hari libur baru, yaitu Girlfriend’s Day, Ray direkrut secara rahasia oleh mantan bosnya untuk menulis satu kalimat indah yang akan diikutkan dalam kontes yang digelar oleh gubernur California. Ray kemudian terlibat dalam petualangan yang tak pernah diduganya.

Berbagai ancaman, pemukulan, penyiksaan, hingga saling bunuh antar pesaing, membuat tugasnya semakin berat. Meski dia sedang jatuh cinta kepada Jill, seorang pelayan restoran, namun hati dan pikirannya terintimidasi oleh berbagai ancaman tersebut.

Di film drama komedi karya Michael Paul Stephenson ini, Bob Odenkirk tidak hanya menjadi pemeran utamanya saja, melainkan juga merangkap sebagai salah satu penulis naskah dan produsernya.

Walau hasilnya tidaklah sebagus yang diharapkan, namun lewat film Netflix ini Bob Odenkirk ingin coba menunjukkan kualitas aktingnya tidak hanya bagus di serial TV saja, tapi juga di dalam film.

Itulah 8 film terbaik yang dibintangi oleh Bob Odenkirk. Karena fokusnya lebih kepada eksistensinya di layar kaca, sebagai penulis naskah komedi dan aktor di berbagai serial, membuat filmography-nya cukup terbatas.

Namun belakangan ini dia terus menerus menuai pujian berkat performa apiknya di beberapa film yang dibintanginya, terutama di film Nobody (2021).

Sudah menyelesaikan serial panjang yang dibintanginya, Better Call Saul, kita harapkan Bob Odenkirk tampil lebih fokus dan kembali dengan proyek film yang lebih bagus dari sebelumnya.

Memiliki banyak talenta yang dibutuhkan untuk tetap eksis di industri film, semoga kariernya bisa semakin cemerlang. Jangan lupa untuk menonton semua film di atas, ya! Selamat menyaksikan!