20 Film Biografi Indonesia yang Wajib Ditonton Pencinta Film!

Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang, terutama tokoh-tokoh besar atau orang yang memiliki pengaruh besar untuk orang lain. Biografi jauh lebih mendalam ketimbang biodata.

Dari biografi ini kita bisa mempelajari tentang kehidupan orang-orang yang menginspirasi. Sudah pasti banyak hal yang bisa dipetik dari sana. Untuk itulah biografi disajikan supaya kita bisa mengenal orang-orang tersebut. Bentuknya bisa beragam, bisa buku atau film.

Kali ini kita akan membahas biografi anak bangsa dalam bentuk film. Tentu saja jadi hal penting bagi kita untuk mengetahui lebih dalam tentang mereka, anak-anak bangsa yang menginspirasi dengan caranya masing-masing.

Kisah-kisah itu tersaji dalam film biografi Indonesia. Selain penuh pesan yang bermanfaat juga menghibur karena digarap secara serius menjadi sebuah film. Berikut ini adalah beberapa film biografi Indonesia yang menjadi rekomendasi.

1. GIE

Soe Hok Gie, namanya akan terus dikenang meski sosoknya telah tiada. Dia abadi melalui tulisan yang berkisah tentangnya dan sekarang melalui film biografi Indonesia yang mengangkat kisahnya. Nicholas Saputra yang dipercaya sutradara Riri Riza untuk memerankan sosok Gie.

Diangkat dari buku Catatan Seorang Demonstran karya Gie sendiri, dengan ditambah beberapa tokoh fiktif agar ceritanya lebih kuat. Tentang seorang anak keturunan Tionghoa yang tidak begitu kaya, Gie tumbuh menjadi sosok yang berani lagi idealis yang memperjuangkan keadilan.

2. Buya Hamka

Buya Hamka (2023) menjadi salah satu film Indonesia yang dinantikan banyak orang. Alasannya, karena film ini mengadaptasi kisah hidup dari sosok sastrawan, ulama dan pahlawan nasional.

Film garapan Fajar Bustomi ini mengisahkan kehidupan Buya Hamka, dari kecil hingga akhir hayatnya. Film yang diproduksi Falcon Picture ini memang tidak main-main.

Pasalnya, film ini bakalan dibintangi oleh deretan aktor ternama di Indonesia. Vino G. Bastian didapuk untuk memerankan karakter Buya Hamka. Lalu ada Laudya Chintya Bella yang akan berperan sebagai Siti Raham, yaitu sosok istri dari Buya Hamka.

Sementara Marthino Lio, Anjasmara, Reza Rahadian, Mawar Eva de Jongh hingga Yoriko Angeline dan Ajil Ditto didapuk sebagai pemeran pendukungnya.

3. Kartini

Beliau adalah salah satu sosok perempuan paling dikenang sepanjang sejarah. Jasa-jasanya masih kita rasakan manfaatnya sampai jauh hari setelah kepergiannya. R.A Kartini, diperankan oleh Dian Sastro.

Kamu bisa melihat lebih dalam perjuangan seorang R.A Kartini menyetarakan hak bagi semua orang, ningrat atau bukan melalui film ini. Sepanjang hidupnya Kartini memperjuangkan itu, terutama hak pendidikan untuk perempuan.

Kartini berjuang mendirikan sekolah untuk kaum miskin dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Jepara. Sekarang kita bisa merasakan buah dari jasa dan pengorbanan yang mereka lakukan di masa lalu.

Entah itu secara langsung atau tidak langsung. Kita pasti ingin menjadi seperti mereka, meninggalkan banyak kebaikan untuk generasi mendatang. Kita bisa memulai dengan menonton film biografi Indonesia.

4. Laskar Pelangi

Mungkin banyak dari kamu yang bingung, kenapa Laskar Pelangi (2008) masuk dalam kategori film dokumenter. Salah satu fun fact dari film garapan Riri Riza dan Mira Lesmana ini adalah kisahnya diadaptasi dari kehidupan sang penulis novel yaitu Andrea Hirata.

Film ini mengisahkan masa kecil Andrea Hirata dan kawan-kawannya semasa ia tinggal di Pulau Belitung. Laskar Pelangi (2008) bercerita usaha seorang guru bernama Muslimah, agar sekolah tempatnya mengajar tidak ditutup. Ia mengajar beberapa anak, salah satunya Ikal, Lintang, Mahar, Harun yang berkebutuhan khusus dan masih banyak lagi.

5. Chrisye

Bagi para pencinta musik Indonesia, pasti sudah tidak asing lagi dengan sosok penyanyi legendaris Indonesia yaitu mendiang Chrisye. Untuk mengenang karya-karyanya, Rizal Mantovani bersama MNC Picture menggarap sebuah film berjudul Chrisye (2017).

Sementara Velove Vexia akan berperan sebagai Yanti Noor Chrismansyah, yaitu istri dari Chrisye. Film ini mengisahkan perjalanan spiritual Chrisye dalam mencari makna hidup.

Lika-liku kehidupannya dan pandangannya mengenai dunia. Dari kisah inilah Chrisye mendapatkan inspirasi untuk menciptakan lagu hits berjudul “Ketika Tangan dan Kaki Berkata”.

6. Bumi Manusia

Tentu saja, Bumi Manusia (2019) wajib banget masuk dalam list film biografi Indonesia yang wajib banget kamu tonton. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film yang diproduksi oleh Falcon Pictures ini mengadaptasi kisahnya dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer.

Film ini mengisahkan masa muda sang penulis yang akrab disapa dengan nama Minke, berhadapan dengan Kolonial Belanda. Perang yang dilakukannya bukanlah perang berdarah dan bergerilya, tapi Minke berusaha melawan hukum Kerajaan Belanda terhadap wanita pribumi.

Minkeu berusaha memberikan keadilan pada wanita yang dicintainya yaitu Annelies dan ibu mertuanya yang bernama Nyai Ontosoroh. Mereka menjadi korban monopoli pemerintahan Belanda yang membuat para pribumi tidak berdaya.

7. Sang Pencerah

Mungkin kamu pernah membaca kisah tentang K.H Ahmad Dahlan di pelajaran sejarah semasa sekolah. Kali ini, kamu diajak untuk mengenal beliau lebih dalam melalui film biografi Indonesia yang berjudul Sang Pencerah. Hanung Bramantyo yang menyutradarai film ini.

Film ini mengungkapkan sosok pahlawan nasional itu dari sisi yang tidak banyak diketahui publik. Beliau memperkenalkan Islam yang modern, terbuka, serta rasional. Versi novel kisah ini ditulis oleh Akmal Nasery Basral dan mendapat predikat Fiksi Terbaik Islamic Book Fair Award 2011.

8. Habibie & Ainun

Siapa yang tak tahu kisah dua sejoli legendaris ini? Kamu bisa mengenal mereka lebih dalam melalui film biografi Indonesia berjudul Habibie & Ainun yang rilis tahun 2012. Habibie dan Ainun diperankan oleh Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari. Kualitas akting keduanya tidak perlu diragukan lagi.

Film ini diangkat dari memori yang ditulis Habibie mengenai mendiang istrinya, Hastri Ainun Habibie. Awalnya berbentuk sebuah buku yang berjudul Habibie dan Ainun. Perjuangan Habibie dan kisah cintanya bersama Ainun kemudian dikisahkan menjadi sebuah film oleh MD Pictures.

9. Sokola Rimba

Sokola Rimba (2013) menjadi film biografi Indonesia lainnya yang sangat direkomendasikan untuk kamu tonton. Film satu ini kembali digarap oleh sutradara Riri Riza bersama dengan Mira Lesmana. Kali ini Prisia Nasution akan didapuk sebagai pemeran utamanya.

Sedangkan untuk alur ceritanya, film ini bakalan mengadaptasinya dari novel berjudul sama karya Butet Manurung. Sosok Butet Manurung ini diperankan oleh Prisia Nasution yang akan beradu akting dengan Rukman Rosadi, Nadhira Ulya, Nyungsang Bungo dan masyarakat lokal di pedalaman Jambi.

Semuanya berawal ketika Butet sudah bekerja selama tiga tahun di sebuah lembaga konservasi di wilayah Jambi. Keseharian Butet adalah mengajarkan anak-anak untuk membaca dan menulis di balik segala kekurangan.

10. Soekarno

Namanya sudah sering kita dengar, begitu pula kisahnya yang sudah sering kita baca, di media masa ataupun di sekolah. Sekarang, kita berkesempatan menikmati kisah beliau melalui film biografi Indonesia yang rilis tahun 2013 dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Soekarno, salah satu tokoh penting negeri ini. Orang yang sangat berpengaruh untuk kelahiran negeri ini. Ario Bayu yang memerankan beliau untuk film ini. Kita bisa melihat bagaimana perjuangan, pemikiran, dan pengorbanan beliau semasa hidupnya melalui film ini.

11. Soegija

Soegija (2012) adalah film biografi Indonesia yang menunjukkan toleransi beragama karya sutradara Garin Nugroho. Film satu ini mengisahkan seorang pahlawan nasional Indonesia bernama Albertus Soegijapranata.

Ceritanya diadaptasi dari novel berjudul Soegija, Catatan Harian Seorang Pejuang Kemanusiaan yang ditulis oleh Gregorius Budi Subanar.

Karakter uskup pribumi pertama di Hindia Belanda ini bakalan diperankan oleh Nirwan Dewanto. Sang uskup adalah saksi hidup dari berbagai masa-masa penting Indonesia menuju kemerdekaan.

Soegija menuangkan peristiwa-peristiwa penting tersebut dalam renungan dalam catatan pribadinya. Soegija juga berusaha untuk berperan dalam semua tingkat, baik politik lokal hingga nasional.

12. Wage

Wage (2017) adalah film Indonesia yang memperlihatkan kisah hidup dari salah satu pahlawan nasional Indonesia bernama Wage Rudolf Soepratman. Wage Rudolf Soepratman adalah sosok yang membuat lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan sosok ini diperankan oleh Rendra Bagus.

Sebagai salah satu pemuda Indonesia, Wage Rudolf Soepratman turut serta dalam proses perjuangan agar Indonesia bisa merdeka. Semangat juangnya ini Wage tuangkan dalam sebuah lagu berjudul “Indonesia Raya” yang dibuatnya pada 28 Oktober 1938 yang kini menjadi lagu kebangsaan.

13. Susi Susanti: Love All

Susi Susanti adalah sosok pebulutangkis legendaris Indonesia yang berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade Musim Panas 1992 Barcelona. Mengisahkan perjuangannya menjadi atlet nomor satu di dunia, sutradara Sim F menuangkannya dalam film berjudul Susi Susanti: Love All (2019).

Kali ini aktris cantik Laura Basuki didapuk untuk memerankan karakter Susi Susanti. Sementara Dion Wiyoko akan berperan sebagai Alan Budikusuma yang saat itu masih berstatus sebagai kekasih Susi Susanti.

Film ini mengisahkan usaha Susi untuk mewujudkan sumpahnya pada sang ayah untuk menjadi pebulutangkis nomor satu di dunia, Dibantu oleh pelatih Liang Chiu Sia, Susi yang masih berusia 14 tahun meninggalkan masa remajanya dan fokus untuk terus berlatih.  

14. 99 Cahaya di Langit Eropa

99 Cahaya di Langit Eropa (2013) dikenal sebagai film religi Indonesia yang digarap oleh sutradara Guntur Soeharjanto. Fun fact-nya film yang diproduksi oleh Maxima Picture ini tidak hanya diadaptasi dari novel yang ditulis oleh pasangan Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra.

Kenyataannya, film ini memang perjalanan hidup pasangan Hanum dan Rangga selama tinggal di Eropa. Karakter Hanum akan diperankan oleh Acha Septriasa, sementara Rangga akan diperankan oleh Abimana Aryasatya.

Filmnya mengisahkan ketika Hanum, seorang jurnalis Indonesia yang bertolak ke Vienna untuk menemani suaminya mengambil gelar doktorat. Disanlah Hanun dan Rangga mulai tertarik dengan jejak-jejak islam di Eropa yang dibawa oleh Turki di masa Kesultanan Utsmaniyah.

15. Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar

Namanya sudah sering terlihat menghias berbagai acara bisnis atau motivasi. Dua kata itu memang melekat pada diri seorang Merry Riana. Dia adalah seorang pebisnis yang sangat menginspirasi.

Chelsea Islan yang dipercaya memerankan sosok Merry Riana. Diceritakan, seorang lulusan SMA yang harus mengungsi ke Singapura karena kondisi negara sedang tidak stabil, di sanalah dia mulai memupuk mimpinya. Kisah yang menyentuh dan mampu memantik semangat siapapun yang menontonnya.

16. Jenderal Soedirman

Semasa sekolah, kita diceritakan tentang beliau dan strategi gerilyanya waktu memperjuangkan kemerdekaan. Sekarang ini, kita diberi kesempatan untuk mengenal beliau lebih dalam melalui film biografi Indonesia Jenderal Soedirman. Adipati Dolken yang memerankan beliau di film ini.

Melalui film ini, penonton dibawa masuk ke latar cerita yang terjadi tahun 1948. Jenderal Soedirman yang sedang sakit tetap aktif memimpin perang gerilya selama tujuh bulan lamanya. Kegigihannya itu sangat menginspirasi generasi muda penerus bangsa.

17. Guru Bangsa: Tjokroaminoto

Sekali lagi, Reza Rahadian menjadi peran utama. Kali ini memerankan Tjokroaminoto yang namanya sering kita lihat di buku sejarah, sang guru bangsa yang sangat peduli pada pendidikan masyarakat setelah lepas era tanam paksa.

Beliau yang lahir dari kaum bangsawan, berani meninggalkan status kebangsawanannya dan merasakan penderitaan sebagai rakyat jelata. Dari sana, beliau berjuang dengan membangun organisasi Sarekat Islam. Perjuangan menjadi benih dari lahirnya tokoh dan gerakan kebangsaan.

18. Athirah

Kamu pasti tahu Wakil Presiden yang sempat mendampingi SBY dan Jokowi adalah Bapak Jusuf Kalla. Film biografi Indonesia yang satu ini menceritakan tentang sosok ibundanya, Hj. Athirah Kalla, seorang perempuan bugis yang berjuang demi keutuhan keluarga.

Film ini mengisahkan tentang bagaimana keteguhan hati seorang perempuan, seorang istri, dan seorang ibu ketika ada perempuan lain masuk ke keluarganya. Ucu, anak tertuanya bingung harus berpihak kepada siapa. Ibunya? Atau Ayahnya?

19. A Man Called Ahok

Film biografi satu ini mengisahkan sosok politikus dan mantan Gubernur DKI Jakarta yaitu Basuki Tjahaja Purnama. Digarap oleh sutradara Putrama Tuta, film ini mengadaptasi ceritanya dari buku A man called #Ahok: sepenggal kisah perjuangan & ketulusan karya Rudi Valinka.

Sosok Ahok sendiri bakalan diperankan oleh presenter populer Indonesia yaitu Daniel Mananta. Semuanya berawal ketika Ahok, yaitu sulung dari lima bersaudara yang hidup di daerah pertambangan Belitung.

Awalnya Ahok hidup dalam kecukupan, hingga kasus korupsi sang ayah membuatnya harus banting tulang mencari nafkah. Dari berbagai kesulitan dan kegagalan yang didapatkannya, Ahok bisa mendapatkan kesuksesan dan berpegang teguh pada pesan-pesan dari orang tuanya.

20. Istirahatlah Kata-Kata

Kita mengenal sosoknya melalui tulisan-tulisan peninggalannya. Wiji Thukul, salah satu penyair paling berpengaruh yang pernah dimiliki negeri ini. Film ini menceritakan tentang perjuangan Wiji Thukul yang menuntut keadilan kepada pemerintah melalui gerakan, orasi, serta puisinya.

Kalau kamu menyukai sastra, luangkan waktu untuk menonton film ini. Ada banyak hal yang bisa kamu petik tentang bagaimana kehidupan penyair pada masa itu, juga tentang bagaimana karya bisa berpengaruh untuk banyak orang.

Film biografi Indonesia bukan cuma menghibur, tetapi juga membantu kita untuk mengenal tokoh-tokoh besar yang mustahil bisa kita temui langsung.

Maka, melalui film (selain buku) adalah cara terbaik yang ada supaya kita bisa mengenal dan meneladani mereka. Sebagai generasi muda, tentu penting bagi kita untuk mengenal kisah hidup tokoh-tokoh besar di masa lalu.

Dari film biografi Indonesia yang disebutkan di atas, ada tokoh favoritmu? Kalau tokoh favoritmu belum disebutkan, kamu boleh menambahkan di kolom komentar, ya!