bacaterus web banner retina

5 Fakta tentang Pandora, Bulan Tempat Bermukimnya Bangsa Na’vi

Ditulis oleh Dhany Wahyudi

Avatar: The Way of Water telah kembali membuat mata dan hati kita terpesona akan keindahan visualisasi yang disuguhkan oleh James Cameron.

Berpindah dari kedalaman rimba ke lautan luas yang membiru, film sekuel Avatar (2009) ini menaburkan kesejukan angin laut yang berhembus di cantiknya alam yang dihuni oleh suku Metkayina.

Pandora, sebagai tempat bermukimnya bangsa Na’vi adalah lokasi utama saga bergenre action sci-fi ini. Masih terus dieksplorasi mengikuti jalan ceritanya yang belum selesai, berikut ini kami suguhkan beberapa fakta yang disajikan di dua film yang sudah dirilis. Yuk, kita jalan-jalan ke Pandora lewat artikel ini!

Baca juga: Sinopsis dan Review Film Avatar: The Way of Water (2022)

1. Berlokasi Jauh dari Bumi

Berlokasi Jauh dari Bumi

Bumi, tahun 2154. Kita akan segera pergi dari bumi yang sudah kehabisan sumber energi karena pemakaian yang terlalu berlebihan oleh umat manusia.

Jumlah manusia yang sudah terlalu banyak, kemajuan teknologi dan industri justru membuat bumi tercemar oleh berbagai polusi. Akibatnya bumi sudah tidak sehat lagi untuk dihuni oleh manusia.

Sekarang kita akan berangkat bersama dengan armada yang akan mengeksplorasi Pandora. Bulan yang mengorbit di konstelasi bintang Alpha Centauri ini berjarak sangat jauh dari bumi.

Menurut para ahli astronomi, kita akan menempuh perjalanan sejauh 4.37 tahun cahaya. Jika dikonversi ke dalam kilometer, jaraknya kira-kira 43 triliun kilometer. Jauh sekali, kan?

Tapi dengan pesawat berteknologi canggih, kita tidak akan lama untuk sampai kesana. Duduk yang tenang dan kencangkan sabuk pengaman karena kita segera masuk ke mode kecepatan cahaya. Selamat tinggal, bumi!

Kita sudah memasuki atmosfer Pandora. Lihatlah planet besar dimana bulan ini menjadi orbitnya dan beberapa bulan lain yang juga mengitari planet tersebut.

Indah bukan! Tapi kita harus berhati-hati dengan hewan yang terbang tersebut. Konon katanya hanya ksatria sejati berjiwa pemimpin yang bisa menungganginya.

Berlokasi Jauh dari Bumi_

Kita mendarat di pangkalan utama dimana manusia mengumpulkan kekuatan militer dan mengerjakan riset terhadap sumber daya alam Pandora.

Di sini manusia yang ingin berbaur dengan bangsa Na’vi masuk ke pod yang tersambung dengan avatar-nya yang sudah berbentuk Na’vi dengan kulit berwarna biru tersebut. Lihatlah langit ini. Kita tidak akan mendapatkan pemandangan seperti ini di bumi.

Berlokasi Jauh dari Bumi_

Kita harus bersiap-siap lagi karena diajak menuju ke suatu lokasi yang katanya sangat menakjubkan. Karena tidak tahu namanya, kita menyebutnya sebagai “Hallelujah Mountains”.

Lihatlah betapa indahnya gunung-gunung yang mengambang ini. Penggambaran pegunungan ini terinspirasi dari Yellow Mountain di Huangshan, Cina.

Berlokasi Jauh dari Bumi_

Untuk mencapai pegunungan ini dan masuk ke dalamnya dengan selamat, tidaklah mudah. Harus pilot berpengalaman dan menguasai medan yang bisa menerbangkan pesawat tanpa menabrak salah satu gunungnya. Pilot tersebut haruslah seahli Trudy Chacon.

Berlokasi Jauh dari Bumi_

Sudah puas menjelajahi hutan dan pegunungan, kita akan menyisir pantai hingga lautan yang dipenuhi banyak pulau-pulau kecil. Disinilah suku Metkayina bermukim dan hidup penuh sinergi dengan alam.

Tidak hanya di satu pulau, tapi suku lautan ini tersebar di beberapa pulau dimana salah satunya sudah dibumihanguskan oleh recombinant Kolonel Miles.

2. Dihuni Berbagai Suku Bangsa Na’vi

Dihuni Berbagai Suku Bangsa Na’vi

Setelah berjalan-jalan di Pandora, kita harus berkenalan dengan bangsa yang menempati bulan ini. Mereka adalah bangsa Na’vi. Kita diperkenankan untuk masuk ke suku Omaticaya yang menguasai hutan.

Tinggi mereka sekitar 3 m dan memiliki kulit berwarna biru dengan lurik putih di badannya. Mereka adalah bangsa ksatria yang memiliki kemampuan tempur tinggi meski dengan senjata sederhana.

Mereka memiliki telinga yang kuncup, mata yang besar, hidung dan ekor seperti kucing, dan hanya memiliki tiga jari.

Rambut mereka yang panjang dan diikat ternyata memiliki fungsi lain yaitu untuk melakukan sinkronisasi dengan hewan tunggangannya. Suku Omaticaya tinggal di sebuah pohon besar yang dinamai Kelutral dengan tinggi 460 m dan diameter 30 m.

Dihuni Berbagai Suku Bangsa Na’vi

Sedangkan bangsa Na’vi dari suku Metkayina memiliki sedikit perbedaan fisik, terutama di tangan, kaki dan ekornya. Tangan mereka berbentuk pipih dan keras, sangat berguna untuk mengayuh pada saat menyelam dan berenang.

Kaki mereka lebih lebar yang berguna untuk memudahkan mereka dalam berenang. Juga ekor yang pipih tapi tidak menyerupai ekor ikan. Bangsa Na’vi menganut agama sejenis animisme yang percaya akan kekuatan roh para nenek moyang yang mereka sebut Eywa.

Roh ini bersemayam di sebuah pohon besar yang dikeramatkan dan tersambung ke seluruh makhluk hidup di Pandora. Menurut kepercayaan mereka, setiap jiwa Na’vi yang sudah meninggal kembali ke pelukan Eywa.

Bahasa Na’vi dikembangkan oleh Paul Frommer, profesor bahasa dari University of Southern California. Paul menggabungkan sintaksis dan aturan gramatikal berbagai bahasa di dunia.

Sedangkan untuk aksennya, Paul mengajari para pemerannya dengan intonasi broken English, yaitu pengucapan bahasa Inggris yang didapat dari orang yang bukan asli Inggris.

3. Memiliki Ragam Fauna yang Unik

Memiliki Ragam Fauna yang Unik

Lihatlah di atas sana! Ada sejenis burung yang mirip Pterodactyl sedang terbang. Sebenarnya hewan tersebut lebih menyerupai naga dan dinamakan Toruk. Hewan ini tidak bisa sembarang ditunggangi.

Hanya seorang ksatria sejati berjiwa pemimpin yang bisa menaklukkannya, dan dia adalah Jake Sully. Toruk hanyalah satu dari beragam spesies hewan yang ada di Pandora.

Hewan yang paling banyak ditunggangi oleh ksatria suku Omaticaya adalah Ikran. Hewan ini bisa ditemui di sebuah tebing di ujung hutan dimana ada suku Na’vi penunggang Ikran bermukim di sana.

Tidak sembarang Na’vi bisa menunggangi Ikran, karena Ikran yang menentukan siapa Na’vi yang bisa menungganginya dengan cara harus bisa mengalahkannya dalam sebuah pertarungan.

Jika tidak ingin terbang mengendarai Ikran, kita bisa memilih menunggangi Pa’li. Hewan ini sejenis kuda dan digunakan oleh pasukan kavaleri dalam militer bangsa Na’vi. Tingginya sekitar 4 m dan panjangnya kira-kira 4,3 m dengan tubuh yang berwarna biru.

Jika di dalam hutan kalian menemui hewan besar seperti badak, perkenalkan namanya adalah ‘Angtsik. Ujung kepalanya pipih sehingga sangat berguna untuk menyeruduk dan merusak semua yang ada di sekitarnya. Sepertinya ‘Angstik merupakan penggabungan badan dengan hiu hammerhead.

Selain itu, masih ada juga hewan seperti rusa yang disebut Yerik, hewan sejenis lemur yang disebut Syaksyuk, dan Palulukan yang mirip dengan harimau kumbang.

Jika bertemu dengan Nantang, hewan sejenis hyena, kalian harus lari secepat mungkin meski akan sulit untuk bersembunyi darinya. Nantang bisa memanjat pohon dengan cakarnya dan memiliki sistem komunikasi rapi dengan sesamanya.

Namun tidak semua fauna di Pandora ini menyeramkan. Ada juga yang dinamakan Atokirina, sejenis ubur-ubur putih yang terbang dekat dengan Tree of Souls. Kehadirannya sangat indah terlihat dan bisa membuat kita tertegun diam menatapnya.

Memiliki Ragam Fauna yang Unik

Sementara di lautan, ada hewan sejenis Plesiosaurus yang dinamakan Ilu dan Akula yang mirip dengan ikan hiu yang merupakan pemuncak rantai makanan di laut. Lalu ada Tsurak yang mirip dengan ikan terbang namun berukuran besar dan merupakan hewan tunggangan suku Metkayina.

Namun di antara semua hewan laut ini, yang paling mempesona adalah hewan sejenis paus bernama Tulkun. Salah satu Tulkun yang terasingkan, yang dijuluki Payakan, menjadi sahabat Lo’ak dan penyelamat mereka dari serangan pasukan recombinant Kolonel Miles.

Memiliki Ragam Fauna yang Unik

4. Punya Varian Flora yang Indah

Punya Varian Flora yang Indah_

Keindahan alam Pandora sangat memanjakan mata kita, baik hutan juga lautannya. Seperti yang kita ketahui, suku Omaticaya tinggal di dalam hutan rimba yang sudah pasti memiliki pohon-pohon besar. Salah satunya sangat disakralkan karena merupakan jiwa hutan tempat bersemayam Eywa.

Tapi bagi manusia, pohon tersebut adalah lokasi utama unobtanium yang berguna sebagai sumber energi yang dibutuhkan manusia. Oleh karena itu, manusia sangat ingin merobohkan pohon tersebut untuk mengeruk batu mineral di bawahnya.

Sebagai hutan rimba yang berbeda dengan di bumi, banyak ragam tanaman aneh yang hanya ditemui di Pandora. Ada tanaman berbunga spiral yang indah namun sangat berbahaya, namanya Loreyu. Bunga ini bisa memangsa semua yang ada di dekatnya. Lalu ada Rumut yang mirip dengan jamur puffball raksasa.

Punya Varian Flora yang Indah_

Sementara di dalam laut, ada juga pohon besar yang disakralkan oleh suku Metkayina. Kiri melakukan koneksi dengan Eywa di pohon ini. Semua yang ada di dalam laut terlihat indah dan berwarna-warni dengan pendaran cahaya dari berbagai biota laut di dalamnya.

5. Sumber Daya Alam Berlimpah Penuh Manfaat

Sumber Daya Alam Berlimpah Penuh Manfaat_

Kita sebagai manusia merasa miris melihat kekejian warga bumi ini dalam usahanya menjajah Pandora demi mengeksploitasi sumber alamnya. Kita menyaksikan penyerangan besar-besaran di Avatar (2009) demi merobohkan Tree of Souls yang sakral dimana tersimpan unobtanium di bawahnya.

Memang kita sangat membutuhkan sumber energi baru karena di bumi pada masa itu sudah sangat langka karena habis terpakai, tapi tidak seharusnya kita melakukan penjajahan seperti yang ditampilkan di film ini.

Mental imperialisme ternyata masih melekat pada manusia di abad ke-22 ini. Bukankah kita masih bisa melakukan kerja sama atau jual beli untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan?

Pandora menyimpan banyak sumber daya alam yang berlimpah dan berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Unobtanium sudah jelas bisa menjadi sumber energi baru bagi manusia, seperti yang dipaparkan di film Avatar (2009).

Sementara di Avatar: The Way of Water (2022), ada kelompok yang memburu Tulkun untuk mendapatkan Amrita, cairan di otak Tulkun yang berguna untuk mencegah penuaan manusia.

Tentu saja perburuan ini berimbas kepada pemusnahan satu spesies langka pemilik jiwa yang lembut ini. Kita sangat sedih melihat bangkai Tulkun mengambang di permukaan laut. Itulah beberapa fakta seputar Pandora yang kita tahu sejauh ini.

Karena masih ada setidaknya tiga film lagi, eksplorasi kita belum berhenti sampai disini. Kabarnya masih ada suku lain yang akan kita temui di film ketiga dan keempat yang menghuni sisi lain Pandora beserta kekayaan alam lainnya. Sudah tidak sabar ingin menjelajah Pandora lagi? Tonton saja dulu dua film yang sudah dirilis, ya!

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram