7 Fakta Menarik Godzilla, Si Monster dari Jepang yang Fenomenal

Godzilla adalah karakter fiksi berupa monster atau kaiju yang diproduksi oleh Toho Co, Ltd. Monster raksasa ini muncul pertama kali pada tahun 1954 dalam film yang disutradarai dan ditulis oleh Ishirō Honda. Sejak itu, Godzilla menjadi ikon budaya pop internasional dan muncul di berbagai media. 

Godzilla disebut-sebut sebagai metafora untuk senjata nuklir yang memang “dekat” dengan sejarah bangsa Jepang. Info lain menyebutkan kalau Godzilla merupakan bentuk metafora untuk Amerika Serikat.

Benar atau tidak, nyatanya fakta mengenai Godzilla selalu menarik untuk diikuti, seperti yang termuat dalam artikel di bawah ini!  

1. Hewan Jenis Apakah Godzilla?

Pertanyaan ini pasti terlintas begitu saja saat pertama kali melihat sosok Godzilla. Bentuknya yang tampak seperti dinosaurus tetapi juga menyerupai kadal raksasa menimbulkan perasaan, hewan jenis apakah Godzilla sebenarnya?

Hal pertama yang perlu diketahui dan tidak boleh dilupakan adalah Godzilla merupakan karakter fiksi yang penciptaanya tentu berdasarkan imajinasi.

Dari bentuknya, Godzilla si monster fiksi mirip dinosaurus, sedikit pula mirip tyrannosaurus karena memiliki lengan yang kecil. Bagian punggungnya yang dilapisi lempengan baja berbentuk seperti daun maple bertulang besar membuat monster fiksi ini mirip stegosaurus. 

Beberapa teori bahkan berasumsi kalau Godzilla sebenarnya adalah iguana laut. Asumsi ini merujuk pada film Godzilla yang tayang tahun 1998 yang dibintangi Matthew Broderick dan Jean Reno. Dalam film tersebut, sebuah uji coba nuklir di Polinesia, Prancis, membuat sarang iguana laut diceritakan terkena dampak radiasi. 

Namun, sebagai karakter fiksi Godzilla tidak didasarkan pada hewan tertentu. Meski begitu, ia menunjukkan karakteristik fisik dan sosial dari beberapa hewan, baik prasejarah atau hewan kontemporer.   

2. Kelemahan Godzilla

Tahukah kamu bahwa makhluk sebesar dan sekuat Godzilla juga punya kelemahan? Lucunya kelemahan Godzilla adalah atomic breath miliknya sendiri. Fakta ini diperlihatkan ketika Mothra berhasil membuat monster besar itu mundur setelah ia memantulkan atomic breath Godzilla menggunakan sisiknya. 

Dalam film Godzilla vs Kong dan Mothra vs Godzilla, monster raksasa ini rentan terhadap listrik meskipun tidak sampai membuatnya lemah. Ia juga rentan terhadap petir, tetapi kadang petir juga dapat merevitalisasinya.

Dalam The Return of Godzilla, monster ini diceritakan rentan terhadap cadmium, tetapi sistem kekebalan Godzilla masih bisa mengatasinya.

Satu-satunya senjata yang pernah terbukti efektif melawan Godzilla adalah Oxygen Destroyer milik Dr. Serizawa dan ANEB (Anti-Nuclear Energy Bacteria) milik Dr. Shiragami.

ANEB sendiri adalah senyawa kimia yang dikembangkan dari sel Godzilla yang dirancang untuk consume radio activity. Senyawa tersebut dinilai berhasil menurunkan radioaktif di dalam tubuh Godzilla. 

Selain itu, Godzilla juga lemah karena tidak bisa mengabaikan hukum fisika alam semesta. Akibat hal tersebut, Godzilla bisa kalah dari Ghidorah karena lawannya itu dapat melewati perisai dan mencegah sang raja monster menyerang.

Secara umum, kekuatan Godzilla dianggap tidak terbatas. Sehingga untuk mengalahkannya, para lawan harus mencari celah dan kelemahan sekecil apa pun. 

3. Kekuatan Godzila

Kekuatan Godzilla salah satunya terletak pada senjata berupa atomic breath-nya yang khas. Sementara itu, dalam Godzilla vs Megaguirus, sinar Godzilla diceritakan memiliki sifat pembakar yang kuat untuk menghancurkan miniatur lubang hitam buatan. Sinar miliknya tersebut juga dikisahkan memiliki jangkauan, kekuatan dan akurasi luar biasa.

Kekuatan sinar Godzilla dalam film Godzilla vs Hedorah bahkan bisa dipakai sebagai alat untuk terbang dengan cara menembakkannya ke arah tanah, persis roket. Sinar Godzilla juga dapat menyalakan elektroda, melelehkan baja dan batu serta menguapkan air. 

Selain atomic breath-nya yang mematikan, Godzilla juga dapat memancarkan energi atom ke segala arah dari setiap inci tubuhnya.

Tubuh Godzilla juga menghasilkan medan magnet yang kuat setelah disambar petir beberapa kali. Medan magnet tersebut terbukti sangat kuat menghancurkan lawan yang terbuat dari logam.

Kekuatan Godzilla lainnya yaitu kemampuan tubuhnya dalam mengatasi cedera. Ia memiliki kekebalan terhadap serangan senjata konvensional dan teknologi masa depan.

Monster ini juga tercatat dapat bertahan hidup di dalam magma dalam waktu yang lama, bertahan hidup di titik nol dampak asteroid, gelombang radio serta terkubur di bawah berton-ton es selama bertahun-tahun. 

Seolah tak ada habisnya, Godzilla juga punya kemampuan regenerasi yang canggih dan efisien. Ia mampu meregenerasi dirinya sendiri sekalipun hanya dari detakan jantungnya bahkan dari satu asam amino di tubuhnya.  

4. Pencipta Godzilla

Sebagai karakter fiksi asal Jepang, Godzilla diciptakan oleh tiga orang pria Jepang, yaitu Tomoyuki Tanaka, Ishirō Honda dan Eiji Tsuburaya. Mereka adalah orang-orang kreatif yang terlibat dalam industri perfilman Jepang.

Tomoyuki Tanaka dikenal sebagai film produser yang berada di belakang kesuksesan waralaba Godzilla. Dia memproduseri 22 film seri Godzilla dari tahun 1954 sampai 1995.

Ishirō Honda juga terlibat sebagai sutradara dan penulis film Godzilla mulai dari 1954. Filmnya sukses dan Honda mendapat pengakuan secara internasional. Sementara itu, Eiji Tsuburaya juga terkenal sebagai sutradara film, sinematografer dan special effect director. 

Tsuburaya dikenal sebagai pioneer di bidang special effect industry di Jepang. Sosoknya dikenal pula sebagai Father of Tokusatsu. Selain Godzilla, sosok legendaris dalam perfilman Jepang ini juga disebut sebagai pencipta utama serial Ultraman. Selama karirnya, dia sudah membuat sekitar 250 film. 

5. Musuh Terkuat Godzilla

Memiliki kekuatan yang rasanya tak terhingga, kamu pasti penasaran siapa musuh Godzilla yang bisa membuatnya kewalahan? Ada beberapa musuh Godzilla yang tercatat punya kekuatan super. Mereka adalah Mothra, Rodan, dan Ghidorah. Masing-masing menjadi lawan yang sulit ditandingi oleh monster raksasa tersebut.

Mothra pertama kali muncul pada tahun 1964 dan langsung menjadi salah satu musuh Godzilla paling terkenal. Bentuknya cantik, menyerupai ngengat, tetapi berukuran sangat besar.

Mothra punya senjata berupa serbuk sari yang mematikan dan kepakan sayap yang menghasilkan angin sangat besar seperti topan. Mothra juga mengancam dengan sinar energi. Belakangan ia bekerjasama dengan Godzilla.

Musuh Godzilla terkuat lainnya adalah Rodan, makhluk pterosaurus pra-sejarah atau Pteranodon yang punya kecepatan terbang luar biasa. Ia menghasilkan ledakan angin dan sonic booms. Bersama Godzilla dan Mothra, Rodan sama-sama berjuang mengalahkan Ghidorah.

Ghidorah selalu menjadi monster jahat ketika musuh Godzilla yang lain berbalik menjadi sekutunya. Ghidorah diciptakan dengan bentuk menyerupai naga, tetapi berkepala tiga. Ia punya tembakan laser yang keluar dari mulutnya sehingga cukup membuat Godzilla kewalahan.

Baca juga: Musuh Godzilla Terkuat, Para Monster Berkekuatan Luar Biasa 

6. Sebesar Apa Godzilla?

Pertanyaan lain tentang Godzilla yang membuat banyak orang penasaran adalah seberapa besar monster tersebut?

Besarnya Godzilla berubah-ubah selama bertahun-tahun, terutama bergantung dari studio yang membuatnya, baik Amerika atau Jepang. Namun, dari sekian banyak versi Godzilla yang diproduksi, Godzilla pada film di tahun 2014 adalah yang terbesar, yaitu mencapai 500 kaki.

Salah satu alasan yang membuat tinggi Godzilla berubah-ubah adalah skyscraper technology yang terus berimprovisasi.

Ketika Menara Toranomon Hills dibangun, tingginya mencapai 800 kaki, sehingga membuat Godzilla di tahun 1954 terasa sangat kecil. Untuk mengimbanginya dan membuat kesan Godzilla tetap terasa mengancam, pembuat film menciptakannya jadi jauh lebih tinggi.

7. Perbedaan Godzilla Versi Jepang dan Amerika

Kesuksesan franchise Godzilla tidak hanya terjadi di Jepang, bahkan mencapai Amerika. Namun, seiring dengan itu keaslian dari versi pertama semakin banyak mengalami penyesuaian.

Pada versi awal, Godzilla digambarkan sebagai metafora untuk senjata nuklir. Monster ini semula hidup damai di lautan, tetapi sinar dari uji coba bom H itu mengenai dirinya.

Penciptaan karakter Godzilla dan jalan cerita filmnya mengandung makna bahwa senjata nuklir (diwakilkan oleh Godzilla) tidak dapat dikendalikan.

Dalam kondisi terbaiknya, nuklir adalah senjata pilihan terakhir yang hanya digunakan di saat-saat tertentu. Simbol-simbol seperti ini sayangnya dihilangkan dalam versi Amerika.

Ketika diadaptasi dalam film Amerika, mereka meminimalisasi tema-tema nuklir. Alhasil, penonton Godzilla di Amerika dinilai tidak pernah benar-benar masuk ke dalam pengetahuan atau mitologi Godzilla serta melewatkan makhluk-makhluk seperti Rodan, King Ghidoran, Mothra dan Mechagodzilla. 

Godzilla versi Jepang lebih banyak menampilkan pertarungan antar-monster, sementara versi Amerika mengemasnya sebagai film bencana berisi kehancuran yang ditimbulkan oleh Godzilla dan monster lainnya.

Perbedaan ini tentu menimbulkan sensasi dan impression yang berbeda. Kamu sudah nonton kedua versi film Godzilla? Mana yang lebih kamu sukai?

Beberapa fakta atau serba-serbi Godzilla selalu menarik untuk diketahui, terutama oleh para penggemarnya. Info seperti siapa pencipta Godzilla? Godzilla ini hewan apa? Apa saja kelemahan dan kekuatannya serta siapa saja musuh Godzlilla, adalah hal-hal yang selalu menyenangkan untuk dibicarakan.