bacaterus web banner retina

10 Fakta Gilmore Girls, Serial Populer di Tahun 2000-an

Ditulis oleh Siti Hasanah

Gilmore Girls adalah sebuah serial drama komedi Amerika yang mulai mengudara tahun 2000 silam. Majalah Times menyebut serial yang dibuat oleh duo Sherman-Palladino itu adalah salah satu tayangan yang populer dan terbaik sepanjang masa.

Terhitung sejak debutnya sampai Mei 2007, Gilmore Girls sudah tayang sebanyak tujuh musim. Gilmore Girls mendapat banyak pujian atas dialognya yang cerdas. Perpaduan humor dan drama yang efektif membuat serial ini menarik.

Serial ini mengisahkan tentang kehidupan dua orang, yakni Lorelai Gilmore (Lauren Graham) dan putrinya yang masih remaja, Rory Gilmore (Alexis Bledel). Sebelum menyaksikan tayangannya, simak yuk beberapa fakta menarik dari serial satu ini!

Baca juga: Review & Sinopsis Full House: Drama Komedi Romantis Klasik

1. Pernah Akan Berhenti di Musim Keenam

1. Pernah Akan Berhenti di Musim Keenam

Kabar mengenai pemberhentian penayangan Gilmore Girls pernah berhembus dan membuat khawatir para penggemar. Hal tersebut disebabkan lantaran kru produksi dan pihak studio tidak mencapai kesepakatan mengenai kelanjutan musimnya.

Sherman-Palladino mereka ingin mempekerjakan lebih banyak penulis untuk Gilmore Girls selanjutnya. Namun, pihak jaringan televisi CW menolak gagasan itu. Oleh karenanya, duo produser itu memutuskan untuk tidak melanjutkan cerita Lorelai-Rory ke musim ketujuhnya.

Beruntung, hal tersebut tidak terjadi sebab di tahun berikutnya, penggemar masih dapat menyaksikan kolaborasi akting memukau dari Lauren dan Alexis. Dan, pada tahun 2007 barulah diumumkan bahwa serial tersebut tidak akan diperpanjang lagi.

2. Gilmore Girls Kembali Tayang di Netflix

2. Gilmore Girls Kembali Tayang di Netflix

Bagi para penggemar yang belum move on dari Gilmore Girls, kabar yang dibawa Netflix pastilah membahagiakan.

Pada tahun 2014, platform penyiaran film tersebut mengumumkan bahwa pihaknya akan menayangkan Gilmore Girls dari musim pertama sampai musim ketujuh.

Sebelum Netflix, Gilmore Girls pernah tayang di salah satu jaringan televisi nasional Indonesia. Keputusan Netflix untuk menayangkan Gilmore Girls disambut gembira oleh para penggemar.

Sebab meskipun termasuk acara yang cukup lawas, namun kisahnya tetap segar dan relevan dengan masa sekarang.

3. Melissa McCarthy Bukan Pilihan Utama Sherman-Palladino untuk Peran Sookie

Melissa McCarthy Bukan Pilihan Utama Sherman-Palladino Untuk Peran Sookie

Karakter Sookie St James adalah salah satu karakter yang penting di serial televisi ini. Ia adalah seorang rekan kerja sekaligus sahabat Lorelai yang nantinya mengakuisisi Dragonfly Inn bersama Lorelai.

Namun, siapa sangka jika Melissa McCarthy, pemeran karakter ini, tadinya bukanlah pilihan pertama untuk memerankan karakter Sookie.

Dikutip dari Insider, Alex Borstein pernah mengungkap pada Buzzfeed bahwa dialah yang mendapatkan peran Sookie. Ia bahkan sudah memainkan perannya di pilot scene yang tidak ditayangkan.

Namun, sang artis sedang terikat kontrak dengan sitcom MADtv saat itu dan pada kontraknya tertera larangan untuk menerima proyek lain selama acara masih berjalan.

Tak mau menyia-nyiakan Alex Borstein, sang sutradara menghadirkan Borstein sebagai bintang tamu di Gilmore Girls. Ia muncul sebagai Drella, pemain harpa dan penata gaya dengan nama Emily Celine.

4. Sean Gunn Sebenarnya Muncul Sebagai Mick dan Swan Guy

Sean Gunn Sebenarnya Muncul Sebagai Mick dan Swan Guy

Kirk Gleason, lakon yang diperankan oleh Sean Gunn, adalah salah satu pemain reguler di serial ini. Karakter Kirk Gleason digambarkan sebagai salah satu warga Stars Hollow yang aneh. Ia pertama kali muncul dalam Gilmore Girls musim 1-2, lalu muncul kembali pada musim 3-7.

Jika kamu menonton ulang Gilmore Girls, kamu mungkin akan menyadari bahwa Sean Gunn tidak hanya memerankan satu karakter saja. Kirk Gleason juga kerap muncul sebagai karakter lain.

Dari total kemunculannya di serial itu, aktor kelahiran 1974 itu muncul sebagai Mick, penginstal DSL. Lalu, dia juga muncul dengan perannya yang lain, yakni sebagai Swan Guy, salah satu pegawai di Independence Inn.

5. Lauren Graham Menjadi Produser untuk Season Terakhir

Lauren Graham Menjadi Produser Untuk Season Terakhir

Secara tidak langsung, Showrunner serial ini, yakni Sherman-Palladino sudah meninggalkan acara saat Gilmore Girls menginjak musim keenam.

Keputusan berat tersebut dipicu karena tidak tercapainya kesepakatan antara mereka dengan pihak jaringan televisi.

Melihat adanya kekosongan di kursi produser, Graham kemudian maju mengisinya sehingga acara dapat diperpanjang selama satu musim.

Ia melihat bahwa dirinya sanggup mengisi posisi yang ditinggalkan Sherman-Palladino. Selanjutnya, ia berharap pekerjaannya di dua posisi yang berbeda itu dapat dilihat oleh publik.

6. Karakter Paris Geller Ditulis Secara Khusus untuk Liza Weil

Karakter Paris Geller Ditulis Secara Khusus untuk Liza Weil

Paris Geller dalam Gilmore Girls adalah seorang gadis remaja ambisius. Ia sangat ingin mengalahkan Rory. Di awal musim, Paris bermusuhan dengan Rory, namun kemudian menjadi sahabat selama mereka menempuh Pendidikan di Chilton dan Yale.

Fakta uniknya adalah karakter Paris Geller sebetulnya tidak ada dalam daftar yang sudah ditetapkan. Selain itu, Liza Weil, aktris pemeran Paris Geller, awalnya ikut audisi untuk peran Rory.

Namun, Sherman-Palladino kepincut dengan akting Liza sehingga ia ingin penulis membuatkan karakter khusus untuknya.

7. Jackson Awalnya Tidak Menjadi Pemeran Reguler

Jackson Awalnya Tidak Menjadi Pemeran Reguler

Jackson Douglas, pemeran Jackson dalam Gilmore Girls mengungkapkan bahwa dirinya mengikuti audisi bersama Alex Borstein. Jackson lolos audisi dan namanya ditetapkan sebagai peran tamu dalam serial tersebut.

Namun, melihat chemistry apik dengan Melissa McCarthy, karakter Jackson berubah menjadi salah satu pemeran reguler.

Sutradara serial televisi itu mengaku puas dengan penampilan Jackson dan Sookie yang terlihat alami sehingga akan sangat sayang jika penampilannya disia-siakan. Imbasnya, kita akhirnya melihat Jackson menikahi Sookie dan menjadi bagian penting dari Gilmore Girls.

8. Ada Lebih dari 1000 Bunga Aster Kuning untuk Lamaran Max Ke Lorelai

Ada Lebih dari 1000 Bunga Aster Kuning untuk Lamaran Max Ke Lorelai

Meskipun Max dan Lorelai tidak jadi menikah, namun ada adegan yang sangat berkesan ketika mereka beradu peran.

Max dikisahkan jatuh hati pada Lorelai dan ia berencana untuk menikahi ibu tunggal itu. Dalam momen propose-nya, Max mengirimkan 1000 bunga aster kuning untuk Lorelai.

Tapi sebenarnya, bunga aster yang dikirimkan itu berjumlah lebih dari 1000 bunga. Hal itu karena set lokasi yang besar memerlukan lebih banyak bunga dari yang diceritakan.

Pada Entertainment Weekly, Sherman-Palladino mengatakan bahwa 1000 bunga aster itu memang banyak, tapi karena diletakan di ruangan yang besar, jumlah bunga yang banyak itu ibarat dekorasi meja saja.

Jadi, mereka mengirim lebih banyak bunga demi menampilkan scene yang diinginkan. Kru produksi sampai harus bolak- balik 3-4 kali mengirimkan bunga aster kuning ke lokasi set. Dan setelah syuting selesai, bunga-bunga tersebut dimusnahkan di Pantai Barat.

9. Gilmore Girls adalah Acara Profesional Pertama Alexis Bledel

Gilmore Girls adalah Acara Profesional Pertama Alexis Bledel

Alexis Bledel adalah salah satu pemeran yang bersinar di serial televisi ini. Ia mampu membawakan peran Rory, si gadis cerdas kesayangan Lorelai, dengan baik.

Tapi, siapa sangka bahwa penampilannya di dalam serial tersebut adalah yang peran utama pertama baginya. Sebelum itu, ia hanya pernah berakting memainkan peran kecil dan tidak disebutkan.

Lauren Graham, lawan main Alexis mengatakan bahwa ia harus membantu Alexis bergerak mengikuti kamera yang menyorotinya.

Ia selalu memastikan Alexis berada di dalam posisi yang tepat untuk disorot. Namun, Alexis cepat belajar sehingga Lauren tidak kesulitan membantunya.

Chemistry mereka yang terbangun sempurna membuat dua protagonis dalam serial tersebut menjadi bergantung sama lain.

Menurutnya, secara alami mereka menjadi saling membantu dan mengingatkan sehingga proses syuting berjalan lancar.

10. Para Pemeran Tidak Selalu Memahami Referensi Budaya Pop

Para Pemeran Tidak Selalu Memahami Referensi Budaya Pop

Gilmore Girls adalah salah satu tontonan yang dikenal sebagai referensi budaya pop Amerika. Serial ini mengemas informasi dan isu-isu yang berkembang ke dalam setiap episodenya.

Kita bisa melihat bagaimana karakter Rory dan pemeran lainnya terlihat lugas membawakan dialognya seolah mereka memahami apa yang mereka bicarakan.

Alexis Bledel pada Entertainment Weekly pernah mengungkapkan bahwa sebetulnya para pemeran tidak selalu memahami topik tertentu seperti yang ditampilkan di layar. Faktanya mereka harus mencari sendiri penjelasan tentang sesuatu untuk memahami topik dalam dialog mereka.

Nah, itulah fakta-fakta menarik dari serial televisi populer kesayangan generasi tahun 2000-an. Apabila akhir pekanmu terasa lambat dan tidak seru, kamu bisa nikmati cerita menarik tentang ibu dan anak dari serial Gilmore Girls.

Selain menghadirkan tontonan yang menghibur dan fakta menarik seperti yang telah dipaparkan di atas, Gilmore Girls punya banyak nilai-nilai penting yang dapat dipelajari.

Beberapa di antaranya adalah hubungan ibu dan anak yang sehat. Selain itu, ada juga pesan tentang persahabatan yang unik dan bagaimana menyikapi satu konflik di dalam hidup.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram