bacaterus web banner retina

10 Fakta Film Train to Busan, Titik Balik Film Zombie di Korea

Ditulis oleh Desi Puji Lestari

Sebagai penggemar film-film zombie, Anda pasti sudah menonton Train to Busan. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa film ini memiliki beberapa fakta menarik? Fakta-fakta tersebut menjadi bagian dari kesuksesannya sekaligus memberi informasi lain.

Train to Busan disutradari oleh Yeong Sang Ho. Sementara naskahnya ditulis oleh Park Joo Suk. Drama zombie dengan bumbu-bumbu drama ini dibintangi Gong Yoo, Kim Su An, Jung Yu Mi, Ma Dong Seok, Choi Woo Shik dan Ahn So Hee.

Berdurasi sekitar 118 menit Train to Busan berhasil mengantarkan suasana mencekam sekaligus sedih melalui plot ceritanya. Bagaimana seorang ayah berusaha menyelamatkan anaknya dari gigitan zombie sementara nasibnya sendiri berakhir tragis.

Bukan hanya jalan cerita yang seru, beberapa fakta Train to Busan di bawah ini juga menarik untuk disimak. Berikut informasinya untuk Anda!

1. Menjadi Titik Balik Film Zombie di Korea

Menjadi Titik Balik Film Zombie di Korea

*

Tahukah Anda bahwa sebelum Train to Busan, film-film bertema zombie sangat sulit menembus pasar lokal Korea Selatan? Berbagai judul dan cara telah dicoba tapi hasilnya tetap nihil. Masyarakat Korea, terutama para penikmat filmnya tidak tertarik dengan tema tersebut.

Dilansir dari CNN Indonesia ada beberapa faktor yang membuat film zombie selalu gagal di pasar domestik Korea Selatan. Berdasarkan pendapat dari Dewan Perfilman Korea, hal ini disebabkan oleh invasi film-film zombie barat secara besar-besaran dalam jangka waktu bertahun-tahun.

Alasan lain mengapa film bertema zombie selalu flop di negerinya sendiri ini adalah anggapan masyarakat setempat bahwa zombie tidak berhubungan dengan cerita horror yang berasal dari budaya mereka. Singkatnya, zombie tidak related dengan kehidupan masyarakat Korea.

Kehadiran Train to Busan yang tayang pada 2016 lalu seolah menjadi pembuka pintu bagi film-film zombie di Korea Selatan. Berhasil ditonton lebih dari belasan juta penonton, film ini mengejutkan industri perfilman Korea Selatan sekaligus mematahkan mitos bahwa film zombie tidak akan pernah berhasil di sana.

2. Banyak Film Zombie Korea Gagal Sebelum Train to Busan

Banyak Film Zombie Korea Gagal Sebelum Train to Busan

*

Film zombie pertama di Korea Selatan diketahui sudah ada sejak 1980-an. Judul film tersebut adalah A Monstrous Corpse karya sutradara Gang Beom Gu. Namun tentu saja film itu gagal menarik banyak penonton. Kegagalan film bergenre zombie ini bertahan hingga puluhan tahun kemudian.

Pada 2006 misalnya, sebuah film zombie berjudul Dark Forest juga gagal. Kemudian Doomsday Book yang tayang pada 2012 pun tidak membuahkan hasil yang bagus. Lanjut dengan The Neighbor Zombie (2010), Horror Stories (2012) dan Zombie School (2014). Judul-judul tersebut bernasib sama dengan pendahulunya.

Padahal secara cerita judul-judul tersebut cukup unik dan berbeda. Usaha yang dilakukan para pelaku perfilman pun sudah sangat serius. Sayangnya film tentang zombie tetap tidak dilirik oleh pasar lokal. Hingga kemudian Train to Busan hadir pada 2016 lalu.

3. Train to Busan sebagai Film Zombie Sempat Ditutupi

Train to Busan sebagai Film Zombie Sempat Ditutupi

*

Kenyataan bahwa film-film zombie selalu gagal membuat pihak studio yang memproduksi Train to Busan sangat hati-hati. Mereka bahkan berusaha sekuat tenaga menutupi identitas asli film ini sebagai film zombie dari masyarakat Korea Selatan. Pasalnya untuk industri film Korea Selatan, kata “zombie” semacam kutukan.

Ia adalah kata terlarang yang jika diucapkan bisa membuat sebuah film sepi penonton. Tanpa ingin tahu ceritanya lebih lanjut, sebuah film bisa ditinggalkan begitu saja karena embel-embel kata zombie. Mereka sudah underestimate lebih dulu terhadap film-film tentang mayat hidup.

4. Semangat Baru bagi Film Zombie Korea Selatan

Semangat Baru bagi Film Zombie Korea Selatan

*

Keberhasilan Train to Busan benar-benar menjadi semangat baru bagi film zombie Korea Selatan. Ia sukses di dalam negeri maupun di kancah internasional. Semenjak itu, film zombie mulai mendapat tempat di hati para penikmat film, terutama pasar domestik mereka.

Terhitung ada beberapa film tentang zombie yang turut menuai kesuksesan setelah Train to Busan. Sebut saja Rampant yang diperankan oleh Hyun Bin. Film ini berhasil mencatatkan angka penjualan tiket sebanyak 1,5 juta. Kemudian serial Netflix berjudul Kingdom yang tidak kalah sukses. Kesuksesannya bahkan dinilai melebihi Rampant.

Sambutan penonton Korea Selatan terhadap film-film zombie tidak berhenti hanya pada dua judul itu. Baru-baru ini #ALIVE dan Peninsula juga mendapat sambutan hangat yang serupa. Mengusung tema zombie, kedua film itu menorehkan angka penjualan tiket yang membanggakan.

#ALIVE sendiri sukses menjual 1 juta tiket sesaat setelah rilis di bioskop. Sementara Peninsula, kelanjutan dari Train to Busan mampu mengumpulkan lebih dari 2 juta penonton dalam jangka waktu hanya satu minggu.

5. Bertabur Bintang

Bertabur Bintang

*

Fakta Train to Busan lainnya adalah film ini dibintangi oleh banyak bintang. Keterlibatan mereka dalam Train to Busan sedikit banyak menjadi salah satu alasan keberhasilannya, baik di pasar lokal atau internasional.

Tokoh utama Train to Busan dipercayakan pada nama besar Gong Yoo yang sudah lebih dulu sukses dengan drama serial Coffee Prince. Kemudian ada Ahn So Hee yang diketahui sebagai salah satu personil Wonder Girls. Jangan lupakan juga akting memukau Ma Dong Seok dalam film ini.

Ma Dong Seok sendiri merupakan aktor senior Korea Selatan yang sudah mengantong puluhan judul film. Di antaranya Along With the Gods: The Last 49 Days (2018), Along With the Gods: The Two Worlds (2017), The Flu (2013), dan Ashfall (2019).

Selain Ma Dong Seok, Train to Busan juga melibatkan Kim Eui Sung sebagai salah satu pemainnya. Nama besar Kim Eui Sung sebagai aktor Korea Selatan dibuktikan dengan puluhan judul film yang sukses dia bintangi. Sebut saja Rampant (2018), The King (2017), Extreme Job (2019), dan 1987: When The Day Comes (2017).

Melihat banyaknya bintang yang terlibat tidak heran jika Train to Busan mendulang sukses di pasaran. Bagaimana pun pemilihan aktor juga menjadi salah satu faktor penting dalam pembuatan film. Jalan cerita yang menarik ditambah pemain yang hebat seperti rumus keberhasilan sebuah tayangan, baik film atau drama serial.

6. Dirilis Saat Korea Selatan Baru Bangkit dari MERS

Dirilis Saat Korea Selatan Baru Bangkit dari MERS

*

Train to Busan dirilis pada 2016 lalu. Ketika itu, Korea Selatan baru bangkit dari wabah MERS yang menyerang warganya. Kasus penderita MERS di negeri ini tercatat menjangkiti sebanyak 186 orang dan 36 di antaranya meninggal dunia.

Wabah MERS di Korea Selatan diketahui berlangsung dari bulan Mei hingga Juli 2015. Sementara Train to Busan rilis di bioskop satu tahun setelahnya, yaitu pada Juli 2016. Hal ini dinilai sejumlah kritikus film sebagai momentum yang pas sehingga Train to Busan sukses di pasaran.

7. Mencetak Sejarah Baru Box Office Korea Selatan

Mencetak Sejarah Baru Box Office Korea Selatan

*

Tidak ada yang membanggakan bagi para pekerja film selain karyanya berhasil dan dihargai. Terkait hal ini maka para kru Train to Busan patut berbangga diri. Mereka menorehkan sejarah baru box office Korea Selatan dengan angka penjualan tiket menembus 10 juta penonton.

Angka tersebut melesat meninggalkan film-film lain yang tayang bersamanya. Pada hari ketiga penayangan, Train to Busan bahkan sudah berhasil ditonton oleh 1,2 juta penonton. Hasil ini tentu melebihi ekspektasi banyak orang terutama para kru dan aktor serta aktris yang terlibat.

8. Ditayangkan di 156 Negara

Ditayangkan di 156 Negara

*

Train to Busan berhasil tampil di Cannes Film Festival 2016, tepatnya pada Mei 2016. Dari sana film ini juga mendapat perhatian para investor sehingga membuat mereka ingin ikut menayangkan Train to Busan di negaranya.

Setidaknya ada 156 negara yang tercatat menayangkan Train to Busan, antara lain Tiongkok, Perancis, Kanada hingga Amerika Serikat. Hal ini tentu saja turut memberi keuntungan secara materi. Diketahui pendapatan pre-sale Train to Busan tersebut mencapai USD 2,5 juta atau sekitar Rp 32,8 miliar.

9. Meraih Pendapatan yang Fantastis

Meraih Pendapatan yang Fantastis

*

Fakta Train to Busan lainnya yang cukup mencengangkan adalah keberhasilannya dalam meraup pendapatan. Pada hari premiere penayangannya saja, film ini sudah mampu meraih pendapatan sebesar USD 5,8 juta atau setara dengan Rp 76,1 miliar. Dalam waktu sekitar dua hari, yaitu dari tanggal 22-24 Juli 2016, Train to Busan sukses mengumpulkan USD 24 juta.

Angka fantastis tersebut hanya diperoleh dari penayangannya di Korea Selatan. Bagaimana dengan jumlah keuntungan kotor Train to Busan dari seluruh dunia? Angkanya mencapai USD 99 juta atau setara dengan Rp 1,3 trilliun.

10. Prekuel Train to Busan dalam Bentuk Animasi

Prekuel Train to Busan dalam Bentuk Animasi

*

Mengikuti keberhasilan Train to Busan, rumah produksi dengan sigap menyiapkan prekuel film ini dalam bentuk animasi. Prekuel tersebut berjudul Seoul Station. Masih disutradari oleh Yeon Sang Ho, Seoul Station bercerita tentang virus yang dibawa seorang wanita yang kabur dari ayah dan kekasihnya. Latar tempatnya masih menampilkan keramaian di stasiun.

Seoul Station dibintangi oleh Ryu Seung Ryong, Shim Eun Kyung serta Lee Joon. Ia tayang pada Agustus 2016 lalu dan ikut ditayangkan di Festival Film Edinburgh 2016. Jika Anda penikmat Train to Busan, rasanya film animasi bertema zombie ini juga akan mampu menarik hati.

Sepuluh fakta Train to Busan memperlihatkan bahwa film ini bukan sebuah karya yang sembarangan. Ia menemukan momentumnya sehingga dapat menjadi angin segar bagi industri hiburan Korea, terutama film zombie yang sudah lama mati suri di negerinya sendiri. Siapa yang masih belum bisa melupakan akting menawan Gong Yoo di sini?

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram