bacaterus web banner retina

7 Fakta Film Interstellar yang Menarik untuk Diketahui

Ditulis oleh Siti Hasanah

Interstellar merupakan sebuah film yang disutradarai oleh Christopher Nolan yang sangat luar biasa dari sisi ilmu pengetahuannya begitu pula dari sisi sinematiknya.

Penonton akan disuguhkan dengan perjalanan antar galaksi yang luar biasa dari para astronot yang dibintangi oleh Matthew McConaughey, dan Anne Hathaway dalam rangka mencari planet yang baru untuk dihuni manusia.

Usaha umat manusia dalam menjelajahi luar angka selalu menjadi sebuah cerita menarik. Pencarian kemungkinan untuk sebuah planet baru yang dapat dihuni merupakan premis dari film Interstellar.

Film yang menjadi mahakarya tentang pencarian manusia ini memberikan fakta-fakta yang menarik serta unik selama proses pembuatannya, berikut ini adalah beberapa diantaranya.

Baca juga: Sinopsis & Review Interstellar, Mencari Jawaban di Angkasa

1. Film yang Bekerjasama dengan Peraih Nobel

Film yang Bekerjasama dengan Peraih Nobel

Film yang disutradarai oleh Christopher Nolan ini bekerja sama dengan ilmuwan peraih hadiah Nobel Fisika tahun 2017, yaitu Kip Thorne.

Kip Thorne merupakan seorang Profesor Feynman dalam bidang Fisika Teoritis di Institut Teknologi California yang dikenal juga dengan nama Caltech. Beliau juga menulis beberapa buku yang harus jadi bacaan wajib bagi para calon ilmuwan.

Pada tahun 2017, beliau dianugerahi Hadiah Nobel untuk kontribusi yang menentukan pada detektor LIGO dan pengamatan Gravitasi.

Kerjasama yang dilakukan oleh keduanya tentu saja akan menghasilkan sebuah mahakarya. Kip Thorne sangat berperan penting dalam pembuatan film Interstellar ini terutama dalam sisi akurasi secara ilmu pengetahuan.

2. Film yang Secara Ilmu Pengetahuan Akurat

Film yang Secara Ilmu Pengetahuan Akurat

Christopher Nolan menginginkan filmnya ini memiliki akurasi yang menonjol dalam segi ilmu pengetahuan. Dia menginginkan bahwa semua visual serta cerita yang terdapat dalam filmya akurat sehingga tidak terdapat fakta ilmiah yang salah dalam film tersebut.

Perdebatan yang panjang pun terjadi antara Nolan dan Thorne agar film ini memiliki akurasi dari segi ilmu pengetahuannya. Sebelum film ini diproduksi, Thorne telah menetapkan dua buah pedoman yang haru diikuti oleh Nolan sebagai Sutradara.

Pertama adalah tidak boleh ada yang melanggar hukum fisika yang telah ditetapkan. Kedua, setiap spekulasi dari film haruslah berdasarkan pada sains bukan imajinasi dari sang penulis. Nolan Setuju selama tidak merubah alur ceritanya.

Kendati begitu bentrokan tetap saja terjadi antara Nolan dan Thorne, saat Nolan menginginkan ide tentang bepergian dengan kecepatan cahaya.

Bentrokan ini menyebabkan Nolan harus berdiskusi dengan Thorne selama dua minggu, yang akhirnya Nolan setuju dengan apa yang disarankan oleh Thorne.

3. Pembuatan Worm Hole dan Black Hole dengan Teknik CGI Baru

Pembuatan Worm Hole dan Black Hole dengan Teknik CGI Baru

Pada film Interstelar, tim VFX bekerja sama dengan Dr Kip Thorne agar dapat membuat black hole dan worm hole seakurat mungkin dari sisi ilmu pengetahuan.

Pada pembuatan worm hole dan black hole tersebut, Dr. Kip Thorhe bekerja sama dengan Paul J. Franklin yang menjadi pengawas dalam pembuatan visual efek untuk film tersebut agar dapat memvisualkan sebuah konsep ilmiah yang tinggi.

Pada pembuatan visual efek untuk film interstellar, Dr. Thorne memberikan semua persamaan teoritis yang menjelaskan akan seperti apa fenomena ilmiah di dunia nyata.

Lalu Paul J. Franklin bersama dengan timnya dari Double Negative membuat perangkat lunak CGI baru berdasarkan persamaan yang telah dibuat oleh Dr. Kip Thorne tersebut sehingga membuat simulasi menjadi lebih akurat.

Hal menarik lainnya dari sisi visual efeknya adalah proses render untuk beberapa frame dari setiap individu tersebut dapat memakan waktu hingga 100 jam lamanya.

Maka untuk keseluruhan program CGI tersebut, data yang digunakan mampu mencapai 800 terabyte. Akhirnya visual efek tersebut memberikan Thorne wawasan baru yang ia tulis dalam dua buah makalah ilmiah.

4. Penggunaan Green Screen yang Lebih Sedikit

Penggunaan Green Screen yang lebih sedikit

Penggunaan green screen merupakan hal yang lumrah digunakan untuk sebuah film yang memiliki anggaran yang sangat besar. Hal ini berbeda dengan apa yang dilakukan dalam film Interstellar.

Nolan sebagai sutradara tidak menginginkan aktor-aktornya bereaksi terhadap hal-hal yang tidak dapat mereka lihat.

Pada pembuatan Interstellar, efek visual dibuat terlebih dahulu yang kemudian diproyeksikan ke sebuah layar yang terdapat di lokasi syuting, sehingga memberikan pandangan untuk aktor bereaksi.

Seperti misalnya ketika para aktor melihat keluar jendela dari pesawat luar angkasa, mereka tak hanya melihat layar kosong berwarna hijau tetapi melihat permukaan dari sebuah planet yang disinggahinya.

5. Pembuatan Ilustrasi Musik Tanpa Mengetahui Plot Cerita

Pembuatan Ilustrasi Musik Tanpa Mengetahui Plot Cerita

Nolan kembali bekerja sama dengan komposer Hans Zimmer untuk membuat skor untuk film Interstellar, yang merupakan kolaborasinya yang kelima kalinya bersama dengan Hans Zimmer.

Nolan menginginkan untuk karyanya Interstellar, Zimmer memberikan skor film yang berbeda dari empat filmnya sebelumnya dan menginginkan sesuatu yang lebih baru.

Hans Zimmer tidak diberitahukan tentang plot, skrip cerita apapun, bahkan judul dari film yang akan dibuat oleh Nolan ini.

Nolan meminta Zimmer untuk menulis beberapa musik untuk film nya dengan memberikannya sebuah catatan satu halaman tentang nuansa dari filmnya tentang “apa artinya menjadi ayah”

Lagu dalam interstellar ini memiliki tempo satu ketukan per detik yang artinya 60 ketukan untuk satu menitnya, yang menggambarkan aliran waktu yang menjadi bagian penting dalam film Interstellar.

Saat Zimmer telah selesai dengan karyanya tersebut Nolan memberikannya sebuah jam tangan yang pada bagian belakangnya bertuliskan “ Bukan saatnya berhati-hati”.

6. Anne Hathaway Mengalami Hipotermia

Anne Hathaway Mengalami Hipotermia

Pada pengambilan adegan dari planet es, Anne Hathaway sempat mengalami hipotermia Hal itu dikarenakan baju astronot yang dikenakannya terbuka pada saat ia sedang beradegan di air yang sedingin es.

Dia mulai mengalami kebas pada bagian jari kakinya dan mengalami kilatan aneh serta pandangan yang kabur pada bagian tepi pandangannya.

Hipotermia yang dialami oleh Anne Hathaway ini selain karena baju astronotnya yang bocor, tetapi karena lokasi syuting tersebut bukanlah hasil efek visual melainkan dilakukan di sebuah daerah di Islandia yang bernama Svinafellsjokull.

Tempat yang memiliki gletser putih dengan celah-celah yang berwarna biru tersebut sangat dingin tetapi juga indah.

7. Robot TARS Tanpa CGI

Robot TARS Tanpa CGI

TARS yang memiliki kepanjangan “technically artificial robotic system” merupakan karakter robot yang terdapat dalam film Interstellar yang dibuat secaranya nyata bukan hasil dari CGI. Robot TARS layaknya seperti sebuah boneka robot yang dikendalikan.

Pengendali dan pengisi suara dari TARS adalah Bill Irwin yang gambarnya akan dihapus setelah pasca produksi. Robot TARS tidak memiliki bentuk seperti manusia, tetapi memiliki karakter manusia yang telah diprogramkan.

TARS sendiri merupakan bagian dari kru Endurance selain dari tiga robot lainnya yaitu PLEX, CASE, dan KIPP. TARS merupakan robot yang memiliki karakter lucu, humoris, tetapi sarkastik, yang menjadikannya seorang teman yang baik.

Hal unik lainya adalah nama dari robot Interstellar tersebut merupakan sebuah anagram atau permainan kata dengan menyusun kembali semua huruf menjadi kata yang baru.

TARS adalah anagram dari STAR, KIP adalah anagram untuk Kip Thorne, dan CASE adalah anagram dari SPACE jika menambahkan satu P nya pada KIPP.

Film interstellar dapat dikatakan sebagai sebuah film yang sarat akan ilmu pengetahuan terutama yang berkenaan dengan penjelajahan luar angkasa.

Film ini juga mungkin agak sedikit berat untuk dipahami oleh orang-orang yang awam dengan istilah-istilah ilmiah tentang luar angkasa. Tetapi penonton akan disuguhkan dengan visual yang sangat luar biasa tentang luar angkasa.

Film ini menjadi menarik karena memiliki akurasi dalam segi ilmu pengetahuan yang juga terlihat dalam visual-visual ditayangkannya serta alur ceritanya.

Filmnya memberikan pencerahan kepada manusia tak hanya tentang masalah kepedulian akan alam, tetapi juga tentang cinta dan hubungan antara ayah dan anak, serta nilai-nilai kemanusiaan.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram