bacaterus web banner retina

10 Fakta Serial Bridgerton Season 1 yang Unik dan Menarik

Ditulis oleh Siti Hasanah

Salah satu serial Netflix yang menarik banyak perhatian penonton di akhir tahun 2020 adalah serial Bridgerton. Serial ini merupakan produksi dari Shondaland yang juga sukses menelurkan serial Inventing Anna serta Bridgerton season 2 di tahun 2022.

Drama Netflix ini diangkat dari novel karya Julia Quinn yang berjudul Bridgerton. Bridgerton berlatar belakang Regency Era, yaitu periode yang diambil dari nama gelar Pangeran George yaitu Prince Regent. Masa tersebut terkenal karena romansa dan keanggunan dalam seni dan sastra.

Serial Netflix yang menceritakan kehidupan keluarga Bridgerton ini memiliki banyak fakta menarik yang seru untuk diungkap. Yuk, simak apa saja fakta serial Bridgerton Season 1 pada ulasan berikut ini!

1. Jonathan Bailey Awalnya Audisi untuk Karakter Simon

Jonathan Bailey Awalnya Audisi untuk Karakter Simon

Bagaimana jika karakter Simon, Duke of Hastings, diperankan oleh aktor lain? Bagi penggemar serial ini rasanya akan sulit membayangkan sang Duke dibawakan oleh aktor lain selain Regé-Jean Page.

Namun ternyata ada aktor lain yang melakukan audisi untuk peran ini, yaitu Jonathan Bailey. Kepada OprahMag.com, pemeran Anthony tersebut mengatakan bahwa awalnya dia mengikuti audisi untuk peran Simon.

Barulah setelah dia berbicara dengan Chris Van Dusen, kepala produksi, dan perusahaan produksi di akhir pertemuan, dia mulai memikirkan peran Anthony.

Mereka menawarkan untuk mengirimkan skrip Anthony padanya karena menurut mereka Jonathan cocok untuk peran itu.

Perubahan dari Simon ke Anthony merupakan pilihan yang tepat. Jonathan merasa senang karena tim produksi melihat sesuatu yang dimiliki oleh dirinya. Dia memerankan tokoh yang memang cocok dibawakan olehnya bukan sekedar diinginkannya.

2. Phoebe Dynevor dan Regé-Jean Page Melakukan Persiapan Selama 6 Minggu

Phoebe Dynevor dan Regé-Jean Page Melakukan Persiapan Selama 6 Minggu

Setelah terpilih dalam audisi untuk peran Simon dan Daphne, Regé-Jean Page dan Phoebe Dynevor langsung melakukan persiapan selama 6 minggu.

Persiapan ini dilakukan bahkan sebelum syuting dimulai. Keduanya harus mempelajari banyak hal, menari, perlengkapan kostum, pelajaran menulis, kelas etiket, pelajaran menunggang kuda. Bahkan Phoebe harus belajar piano.

Phoebe mengungkapkan bahwa latihan menari sangat membantu dirinya dan Regé untuk bisa menemukan chemistry bagi karakter Simon dan Daphne.

Mereka banyak menghabiskan waktu bersama ditemani oleh koreografer mereka, Jack Murphy. Selain belajar menari dengan gerakan yang benar, Phoebe dan Regé juga berusaha membentuk koneksi.

3. Berbagi Lokasi Syuting dengan Drama The Crown

Berbagi Lokasi Syuting dengan Drama The Crown

Jika kamu menonton drama seri Netflix The Crown dan meneliti detail set drama seri Bridgerton season 1, mungkin kamu akan melihat kesamaan set untuk beberapa adegan. Hal ini karena kedua drama tersebut mempunyai set yang sama.

Salah satu contohnya adalah rumah Duke of Hastings. Kediaman Duke of Hastings aslinya adalah Wilton House yang terletak di Wiltshire. Dalam drama seri The Crown, tempat ini juga digunakan sebagai set untuk jadi Istana Buckingham.

4. Bridgerton Mempunyai 7.500 Kostum

Bridgerton Mempunyai 7.500 Kostum

Untuk mendukung serial drama berlatar Regent Era pada sekitar tahun 1831-an ini, rumah produksi Shondaland menciptakan rumah kostumnya sendiri.

Di tempat ini tersimpan banyak kostum asli buatan tangan. Pakaian dan perhiasan dari berbagai negara, termasuk Italia dan Spanyol didatangkan khusus untuk serial ini.

Untuk karakter Daphne, Phoebe Dynevor berganti kostum hingga 104 kali selama episode 1 hingga 8. Untuk tiap pesta, mereka mengenakan gaun yang berbeda-beda untuk gaun pagi hingga makan malam.

Desainer kostum serial ini, Mirojnick, mengatakan pada Harper’s Bazaar bahwa untuk menyediakan kostum ini membutuhkan usaha yang sangat besar.

5. Wig Ratu Charlotte Sangat Berat

Wig Ratu Charlotte Sangat Berat

Golda Rocheuvel yang memerankan Ratu Charlotte selalu terlihat mengenakan wig. Salah satu wig terberat yang dikenakan oleh Ratu Charlotte adalah yang dipakai saat pernikahan Simon dan Daphne.

Wig tersebut memiliki banyak kepang sehingga sulit bagi Golda untuk menyeimbangkan kepalanya. Jadi tim selalu memastikan wig itu dicopot saat Golda beristirahat.

Meskipun besar dan berat, wig tersebut mudah untuk dicopot dan dipasang. Saat diwawancara oleh OprahMag.com, Golda mengatakan lebih enak melihat keindahan wig itu daripada mengenakannya.

Secara jujur Golda mengatakan kalau wig itu cukup berat dan untuk itu dia harus fit, makan makanan sehat dan banyak melakukan latihan otot inti dan punggung.

6. Simbol Tersembunyi pada Kostum

Simbol Tersembunyi pada Kostum

Bagi penonton yang jeli, kostum yang dikenakan dalam serial period drama (drama dengan latar belakang era zaman dulu, umumnya sampai awal abad 20-an). Ada kostum yang memiliki simbol kupu-kupu juga ada yang memiliki simbol lebah.

Keluarga Bridgeton mempunyai simbol lebah di pakaian mereka. Pada kerah baju Benedict terdapat sulaman lebah. Sementara itu keluarga Featherington memiliki simbol kupu-kupu. Simbol ini terlihat di gaun milik Penelope.

Menurut majalah Marie Claire, lebah memiliki makna kekuatan dan kerja keras. Sedangkan kupu-kupu melambangkan kelahiran kembali serta pertumbuhan. Tiap keluarga memiliki simbol yang khusus.

7. Gaya Rambut yang Terinspirasi oleh Tokoh Dunia Nyata

Gaya Rambut yang Terinspirasi oleh Tokoh Dunia Nyata

Marc Pilcher yang menjadi penata rambut serta penata rias serial Netflix ini mengatakan pada Insider bahwa poni keriting yang dimiliki Daphne terinspirasi oleh Audrey Hepburn. Tatanan rambut ini dikenakan Audrey Hepburn saat bermain di film War and Peace.

Gaya rambut lain yang juga terinspirasi oleh tokoh nyata adalah gaya rambut dari Lady Featherington. Model rambut updo miliknya tersebut terinspirasi dari gaya rambut Elizabeth Taylor. Sementara itu, Ratu Charlotte gaya rambutnya terinspirasi oleh model rambut Beyonce di film Austin Powers.

8. Pemeran Eloise dan Penelope Berteman di Kehidupan Nyata

Pemeran Eloise dan Penelope Berteman di Kehidupan Nyata

Setelah pasangan Simon dan Daphne, pasangan lain yang banyak disukai adalah Eloise dan Penelope yang diperankan oleh Claudia Jessie serta Nicola Coughlan. Akting kedua aktris debutan ini merupakan salah satu sorotan pada Bridgerton season 1.

Menurut penulis novel Bridgerton, Julia Quinn, chemistry keduanya di layar memperlihatkan pertemanan yang sesungguhnya di dunia nyata. Mereka memiliki chemistry sebagai BFF (Best Friend Forever) sehingga akting keduanya disukai.

Sementara itu pemeran Eloise, Claudia Jessie, mengatakan pada Shondaland kalau dia dan Nicola Coughlan sangat serius dengan pekerjaan yang mereka tekuni sekarang.

Jadi saat mereka berakting bersama, mereka melakukannya dengan serius. Claudia dan Nicola mengatakan waktu yang mereka habiskan bersama sangat menyenangkan dan sangat berarti bagi mereka.

9. Karakter Will Mondrich Didasarkan pada Tokoh Petarung Sesungguhnya

Karakter Will Mondrich Didasarkan pada Tokoh Petarung Sesungguhnya

Selain Ratu, ada lagi tokoh lain dalam serial Bridgerton yang merupakan tokoh nyata. Aktor Martins Imhangbe memerankan karakter petinju profesional bernama Will Mondrich.

Dia adalah teman dan orang kepercayaan Simon. Menurut Martins, karakter yang dia mainkan didasarkan pada tokoh petarung abad ke-19 yang bernama Bill Richmond.

Karena karisma serta kemampuan tinjunya, Bill Richmon mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat. Bill menggunakan tinju sebagai jalan keluar dari kemiskinan serta sebagai cara untuk bisa memberi nafkah bagi keluarga dan dirinya.

Di season 1, karakter Will Mondrich berusaha untuk membangun reputasinya. Bill Richmon dijuluki sebagai “bintang olahraga kulit hitam pertama di Inggris.” Dia lahir sebagai budak di daerah Staten Island yang berada di Kota New York.

Selama Perang Revolusi, Bill Richmon berjuang untuk Inggris. Dia memiliki teman seorang earl yang memberikannya izin untuk bepergian ke luar negeri serta menetap di rumah sang earl ketika remaja.

Akhirnya Bill Richmon menjadi bare-knuckle boxer atau petinju yang bertarung tanpa menggunakan sarung tinju. Setelah sukses menjadi juara, dia sempat mendirikan klub tinju sebelum pensiun.

Dia juga menjadi pelatih merangkap promotor. Tak hanya itu, Bill juga menjadi pemilik kedai. Karena sangat dihormati, Bill jadi pengantar saat penobatan Raja George IV.

10. Ceritanya Tidak Akurat Secara Sejarah

Ceritanya Tidak Akurat Secara Sejarah

Walaupun serial drama Netflix ini berlatar Regent Era yang menggambarkan gaya hidup masyarakat kelas atas di London pada abad ke-19, tapi ini bukan drama tentang sejarah ataupun dokumenter. Kenyataannya pada tahun 1813 di Regency London tidak ada keluarga Bridgerton.

Meski pembuat serial ini sangat menghormati sejarah, tapi mereka tidak terikat pada sejarah saat membuat serial ini. Menurut mereka, yang dilakukan oleh tim produksi adalah mengawinkan sejarah dengan fantasi.

Walaupun setting-nya abad ke-19, tapi mereka ingin dramanya terasa menyenangkan. Van Dusen, eksekutif produser serial ini, mengatakan kalau mereka ingin penonton melihat diri mereka pada karakter di drama ini.

Itulah 10 fakta serial Bridgerton Season 1, salah satu serial Netflix terfavorit yang dibuat oleh Shondaland. Drama seri ini berlatar Inggris pada Regent Era.

Setelah selesai season 1, penggemar drama ini bisa menyaksikan season 2. Namun untuk penggemar Simon, siap-siap kecewa karena dia tak lagi hadir di season 2.

Jika di season 1 lebih fokus pada cerita Daphne dan Simon, di season 2 akan lebih fokus pada cerita kakak Daphne, yaitu Anthony. Karakter Daphne hanya menjadi peran pendukung saja. Apakah kamu masih tertarik untuk menyaksikan season 2 serial drama ini?

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram