Tak Hanya Aksi, Ini 10 Drama Terbaik Mackenyu Arata
Artikel ini memiliki versi bahasa inggris
Mackenyu Arata sebenarnya memiliki nama asli Mackenyu Maeda. Dia keturunan Jepang-Amerika, dan ayahnya adalah Sonny Chiba, seorang aktor veteran Jepang.
Mengikuti jejak sang ayah, Mackenyu mulai akting lewat Team Astro (2005) dan Oyaji (2007). Tapi, debutnya baru dimulai setelah berakting di film So-On: The Five Oyaji dan Yo nimo Kimyou na Monogatari (2014).
Setelah itu, Mackenyu menerima banyak tawaran panggung teater, serial, maupun film layar lebar. Nama Mackenyu semakin dikenal secara global setelah berakting sebagai Zoro di One Piece Live Action. Ingin tahu apa saja drama yang diperankan oleh Mackenyu Arata? Bacaterus punya daftarnya di bawah ini.
1. One Piece

Tahun Rilis | 2023 |
Genre | Action, Adventure, Comedy |
Sutradara | Emma Sullivan, Josef Kubota Wladyka, Marc Jobst, Tim Southam |
Pemeran | Iñaki Godoy Mackenyu Emily Rudd Jacob Romero Taz Skylar |
Review | Baca di sini |
Serial One Piece menghebohkan dunia, karena untuk pertama kalinya cerita komik dan anime tersebut dibuat menjadi live action. Setelah dirilis, tak ada yang komplain dengan pemilihan para pemerannya, karena dinilai sangat cocok dengan yang diharapkan para pemirsa, terutama karakter Roronoa Zoro yang diperankan oleh Mackenyu.
Kisah One Piece sendiri berpusat pada Monkey D. Luffy (Inaki Godoy) yang bermimpi menjadi Raja Bajak Laut dan menemukan harta karun One Piece yang melegenda. Tentu saja untuk mencapai tujuannya Luffy tidak bisa melakukannya sendiri, sehingga dia mengumpulkan kru kapal satu per satu.
Orang pertama yang menarik Luffy adalah Zoro. Roronoa Zoro adalah seorang swordsman pemburu bajak laut yang berkelana sendirian. Dia telah berjanji untuk menjadi pendekar pedang nomor satu di dunia pada sahabat masa kecilnya, Shimotsuki Kuina, yang telah meninggal dunia.
Pada awalnya, Zoro menolak ketika Luffy meminta Zoro menjadi kru bajak lautnya. Tapi, karena percaya Luffy bisa membawanya ke Grand Line, tempat di mana dia bisa menemukan pedang terkuat, Zoro pun menyetujui untuk stick around Luffy.
Seiring kebersamaan dan petualangan mereka, Zoro terpukau dengan kepribadian dan tekad Luffy. Dia juga berterima kasih setelah Luffy sempat menyelamatkan nyawanya, sehingga dia memutuskan untuk menjadi kru Bajak Laut Topi Jerami dan jadi first mate-nya Luffy.
Di berbagai wawancara, Mackenyu selalu mengaku kalau dia merupakan penggemar berat anime, terutama One Piece. Makanya, berperan sebagai Zoro dalam One Piece Live Action bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan bagi Mackenyu.
Menurut saya, Mackenyu merupakan sosok yang paling tepat untuk memerankan Roronoa Zoro, kalau pendapatmu bagaimana?
2. Chihayafuru Part 1 - 3

Tahun Rilis | 2016 |
Genre | Comedy, Drama, Romance |
Sutradara | Norihiro Koizumi |
Pemeran | Suzu Hirose Shûhei Nomura Mackenyu Mone Kamishiraishi Yûma Yamoto Yūki Morinaga |
Review | Baca di sini |
Drama Chihayafuru bagian 1 - 3 merupakan spin-off dari film Chihayafuru: Kami no Ku (2016). Seluruh cerita berfokus pada Karuta, permainan kartu puisi Jepang, yang sangat disukai oleh pemeran utama kita, Ayase Chihaya (Hirose Suzu). Dia yang telah bermain Karuta sejak kecil, membuka grup Karuta di SMA.
Karena satu sekolah lagi dengan teman masa kecilnya, yaitu Mashima Taichi (Nomura Shuhei), Ayase ngotot mengajak Taichi untuk join klubnya. Setelah resmi membentuk klub Karuta, Taichi dan Chihaya jadi mengingat lagi teman kecil mereka, Wataya Arata (Mackenyu).
Arata merupakan calon master Karuta yang sangat berbakat. Arata, Chihaya, dan Taichi bertemu di camp Karuta. Karena kakeknya sakit, Arata tidak melanjutkan sekolah tapi tetap aktif mengikuti perlombaan Karuta bahkan hingga tingkat nasional.
Drama ini melanjutkan kisah klub Karuta SMA Chihaya, kisah persahabatannya dengan Taichi dan Arata, serta masa depan Arata sebagai pemain Karuta profesional. Selain itu, Taichi dan Arata juga sebenarnya diam-diam menyukai Chihaya, dan menjadikan permainan Karuta sebagai ajang 'perang' mereka untuk meluluhkan hati Chihaya.
3. Fugitive Boys

Berjudul asli Bokutachi ga Yarimashita, drama ini berpusat pada persahabatan tiga anak SMA, yaitu Tobio, Maru, dan Isami. Mereka sebenarnya hanya ingin hidup tenang dan melalui masa remaja secara normal, seperti belajar, jatuh cinta, hangout dengan teman. Namun, mendadak mereka menjadi fugitive alias buronan karena suatu insiden.
Di sekolah mereka, tiba-tiba terjadi ledakan yang bersumber dari atap sekolah. Ketiga anak itu pun menjadi salah satu tersangka utama, yang membuat mereka tak hanya dikejar oleh pihak sekolah tapi juga kepolisian.
Masubuchi Tobio (Kubota Masataka) dan kawan-kawan tidak pernah mengira kalau bom rakitan yang mereka letakkan di sekolah 'musuh' mereka malah menyebabkan ledakan besar, bahkan hingga memakan korban. Padahal tadinya Tobio, Maru, dan Isami hanya ingin menggertak geng Ichihashi Tetsuto (Mackenyu) yang dulu pernah memukuli Maru.
Di drama Fugitive Boys ini, karakter Mackenyu adalah sebagai anak nakal yang senang melakukan tindakan tidak terpuji seperti berkelahi. Dalam wawancara bersama MAiDiGiTV, Mackenyu mengaku memiliki cara untuk switch antara personality-nya dengan karakter Tetsuto yang dia perankan.
Mackenyu mengaku bisa langsung masuk ke karakter Tetsuto setiap kali mendengar sutradara mengatakan 'action!'. Jika sang sutradara mengatakan 'cut!', maka dia langsung kembali ke jati dirinya sendiri sebagai Mackenyu. Keren sekali, ya?
4. Kiss that Kills

Tahun Rilis | 2018 |
Genre | Mystery, Romance, Supernatural, Thriller |
Sutradara | Hiroto Akashi, Shintaro Sugawara |
Pemeran | Kento Yamazaki Mugi Kadowaki |
Drama ini memadukan genre romansa, fantasi, dan juga thriller. Cerita berfokus pada Dojima Otaro (Kento Yamazaki), seorang hosuto atau host terkenal di suatu klub.
Karena kejadian tidak mengenakkan di masa lalu, Otaro memiliki pemikiran bahwa cinta menyebabkan orang menjadi sengsara. Maka dari itu, dia sekarang hanya tertarik untuk memperoleh kekayaan dan kekuasaan lewat pekerjaannya.
Anehnya, Otaro tiba-tiba sering bermimpi dan 'dihantui' seorang wanita misterius. Wajah wanita itu sangat pucat, namun bibirnya berwarna merah. Wanita itu selalu memberinya ciuman di bibir, dan setelah berciuman, Otaro akan pingsan. Namun, seketika itu juga, dia kembali sadar.
Setelah mengkaji dengan cermat, Otaro mengerti kalau sekarang dia sedang berada di masa lalu, atau lebih tepatnya dia terjebak dalam kurun waktu satu minggu itu secara berulang. Otaro menyimpulkan kalau dia meninggal dunia setelah dicium oleh wanita tersebut, yang membuat dia terjebak dalam time loop.
Walau selalu mengulang hari yang sama dalam satu minggu tersebut, kejadian yang terjadi kadang berbeda dari yang sudah-sudah. Seperti kehadiran Namiki Takauji (Mackenyu) di dalam plot. Dia menyadari kekuatan supernatural dari gadis yang 'mengejar-ngejar' Otaro, yaitu Sato Saiko (Kadowaki Mugi).
Takauji pun memburu Saiko karena dia memiliki tujuannya tersendiri. Rupanya Takauji memiliki dendam pribadi terhadap Otaro, dan ingin membunuhnya. Pada akhirnya, Saiko mengorbankan dirinya sendiri untuk tertusuk pisau Takauji saat menyelamatkan Otaro.
5. Re: The End of the Tiny World: Half a Year Later

Drama pendek yang terdiri dari 3 episode ini merupakan kelanjutan dari film The Master Plan atau yang dikenal juga dengan judul The End of the Tiny World. Parent story, alias filmnya, menceritakan tentang persahabatan antara Kida (Takanori Iwata) dan Makoto (Mackenyu) sewaktu mereka kecil.
Suatu ketika, ada seorang murid baru bernama Yocchi yang akhirnya menambah anggota dalam geng mereka. Saat beranjak remaja, Makoto akhirnya jadian dengan Yocchi. Walau sebenarnya menyukai Yocchi juga, tapi Kida turut bahagia untuk mereka.
Naas, saat Makoto akan melamar Yocchi, gadis itu kecelakaan dan tewas di tempat. Pelakunya adalah Lisa, seorang aktris dan model terkenal yang ayahnya seorang pejabat. Sehingga, kasus tabrak lari tersebut tidak diusut oleh pihak kepolisian.
Makoto menghabiskan waktu 10 tahun untuk membalas dendam pada Lisa, dan Kida siap untuk membantunya. Namun, ternyata Makoto punya rencana lain yang tidak dia ceritakan pada Kida. Pada malam Lisa akan dieksekusi, ternyata Makoto juga berniat untuk bunuh diri.
Bagi kamu yang patah hati karena ending filmnya, bisa menonton drama ini. Berlatarkan setengah tahun setelah peristiwa bom yang melahap Makoto hidup-hidup, Kida kini hidup sebatang kara, tanpa Makoto dan Yocchi.
Suatu ketika, Kida mendapat tawaran pekerjaan dari sebuah kelompok untuk menyelamatkan seorang pria. Awalnya Kida menolak permintaan tersebut, tapi ketika dia mengetahui bahwa orang yang meminta bantuan adalah seorang teman lama, dia berubah pikiran.
Pada saat itu, Kida bertemu dengan seorang wanita aneh bernama Michiru. Dia mengatakan kalimat, "satu hari saja sudah cukup untuk mengubah dunia." Anehnya, itu adalah pepatah favorit Yocchi, yang telah dikenalnya sejak kecil. Apakah hubungan Michiru dengan Yocchi? Lalu, akankah misteri kematian Makoto terungkap?
6. I'll Surely Love You Again

Drama yang diperankan Mackenyu ini memiliki judul original Ashita mo Kitto Kimi ni Koi wo Suru. Dramanya menceritakan dua insan bernama Shota (Mackenyu) dan Yuki (Nimura Sawa) yang bertemu secara tidak sengaja di sebuah galeri seni.
Yuki terlihat sebagai gadis yang sempurna bagi Shota, dan segalanya tampak berjalan lancar dalam hubungan mereka. Dua orang ini akhirnya saling jatuh cinta. Anehnya, Shota dan Yuki selalu terbangun di tanggal yang sama, yaitu 31 Maret 2016. Tapi, hanya Yuki yang memiliki memori tentang mereka, sementara Shota selalu tak mengingatnya.
Setelah menyadari terjebak dalam timeloop, Yuki berusaha untuk mencari cara agar bisa melewati tanggal 31 Maret tapi terus bersama Shota. Tapi, bagaimana jika satu-satunya cara untuk memutus siklus tersebut adalah dengan merelakan hubungan mereka?
7. Aogeba Toutoshi

Ingin lihat Mackenyu main musik, terutama saxophone? Kamu harus menonton drama berjudul Aogeba Toutoshi ini. Walaupun, sebenarnya tokoh yang diperankan Mackenyu bukan pemeran utama, melainkan pemeran pembantu. Akan tetapi, kita bisa sering melihat karakternya di layar kaca, kok, karena perannya cukup penting.
Kisah Aogeba Toutoshi dimulai dengan peristiwa kecelakaan yang menyebabkan Hikuma Koichi (Terao Akira), seorang pemain saksofon, berhenti total dan tidak lagi menyukai musik. Kini, dia menjadi penasihat sebuah band brass kecil di SMA yang kumuh.
Selain penolakan dari para profesor, Koichi juga harus berurusan dengan murid-murid yang telah menyerah pada mimpi mereka. Salah satu murid tersebut adalah Ren Kitora (Mackenyu), yang merasa impiannya sebagai saksofonis tidak memungkinkan lagi.
Drama yang heartwarming ini dipenuhi dengan perjuangan Koichi membangkitkan semangat Ren dan teman-temannya untuk kembali bermain musik dengan menjadi pelatih mereka.
Para murid sekolah tersebut keheranan dengan karakter dan cara mengajar Koichi. Namun, mereka terus maju untuk membangkitkan hasrat terhadap musik yang selama ini redup.
8. Ichikei's Crow

Iruma Michio (Yutaka Takenouchi) adalah hakim di pengadilan kriminal pertama Pengadilan Distrik Tokyo yang suka seenaknya sendiri. Meskipun dia bukan hakim yang kompeten, pengacara dan jaksa penuntut takut padanya karena dia tidak terikat oleh aturan dan prasangka.
Iruma juga dikenal selalu ingin tahu, sehingga dia selalu menyelidiki kasus secara menyeluruh. Hakim Sakama Chizuru (Haru Kuroki) adalah kebalikan dari Iruma. Dia lulusan terbaik Fakultas Hukum Universitas Tokyo, dan menjadi hakim adalah passion-nya.
Karena jumlah kasus yang sangat rendah, Chizuru dikirim ke pengadilan pidana pertama untuk mereformasi mahkamah tersebut. Sebagai seseorang yang menjaga ketertiban dengan memproses masalah secara tepat dan cepat, Chizuru merasa frustasi dengan gaya bekerja Iruma.
Mackenyu berperan sebagai Ishikura Bunta, Panitera Pengadilan dari cabang ketiga Pengadilan Distrik Tokyo. Sebagai pegawai muda yang disukai orang-orang, dia sering dipanggil dengan sebutan Bun-Chan. Karakter Mackenyu di dalam drama ini menambah bumbu komedi karena karakternya yang kocak dan digilai banyak wanita.
9. Our Dearest Sakura

Kitano Sakura (Takahata Mitsuki) menghabiskan masa kecilnya di sebuah pulau terpencil. Dia memiliki sebuah cita-cita yang sederhana, yaitu membangun sebuah jembatan di pulaunya.
Setelah dewasa, pada musim semi tahun 2009, Sakura mulai bekerja di sebuah perusahaan konstruksi yang cukup besar. Dia tidak merasa sungkan untuk menceritakan kepada rekan-rekan kerjanya tentang ambisinya untuk membangun jembatan di pulaunya.
Rekan-rekan kerja di perusahaan Sakura terinspirasi oleh kegigihannya dalam mengejar realisasi ambisinya tersebut. Salah satunya adalah Kijima Aoi (Mackenyu), yang senantiasa berada di sisi Sakura untuk membantunya mewujudkan impian tersebut.
10. To Give a Dream

Walau sudah lama sekali dirilis, yaitu pada tahun 2015, masih banyak orang-orang yang ship Mackenyu dengan Nana Komatsu. Padahal keduanya baru pertama kali berada dalam proyek drama yang sama.
Mungkin ini semua terjadi karena para penonton masih tidak bisa melupakan pesona Mackenyu dan Nana dalam drama yang berjudul To Give a Dream ini. Ceritanya berpusat pada Abe Yuuko (Nana Komatsu), seorang model remaja yang dulunya hidup sederhana di pinggiran kota.
Yuuko kecil tinggal dengan ayahnya yang berkebangsaan Prancis, Toma, dan juga ibunya yang orang Jepang, Mikiko. Keluarga ini begitu sempurna, hingga sang ibunda menyuruh Yuuko mengikuti audisi untuk sebuah iklan komersial. Ternyata direktur agensi periklanan menyukai Yuuko, yang membuka jalannya menjadi artis.
Setelah remaja, Yuuko pun berhasil masuk agensi hiburan papan atas. Dia telah muncul di sampul majalah, variety show, hingga akting dalam drama, semua sesuai dengan keinginan Mikiko. Meski memiliki banyak penggemar dan bergelimang harga, Yuuko merasakan adanya hal yang tidak seimbang antara citra publik dengan dirinya sendiri.
Suatu hari, Yuuko bertemu dengan Masaaki (Mackenyu), seorang pemain drum yang mengikuti irama drumnya sendiri. Berbeda dengan Yuuko yang hidupnya diatur oleh sang ibu, Masaaki hidup tanpa belenggu. Kedekatan kedua remaja itu membuat sikap Yuuko berubah 180 derajat. Dia jadi pembangkang dan mulai menyukai hidup bebas ala Masaaki.
Mengetahui perubahan putrinya, tentu saja Mikiko tidak tinggal diam. Dia semakin mengekang Yuuko, hingga akhirnya Yuuko muak dan melakukan sesuatu yang ekstrim. Apa yang Yuuko lakukan?
Dengan bakat aktingnya yang luar biasa, Mackenyu Arata telah memukau penonton tak hanya di Jepang, tapi juga di seluruh dunia. Dari drama remaja yang penuh emosi, kisah dewasa yang rumit, hingga aksi yang seru, Mackenyu telah membuktikan kemampuan aktingnya yang sangat versatile.
Terutama dengan peran ikoniknya sebagai Zoro dalam One Piece Live Action, Mackenyu telah meninggalkan kesan mendalam pada penonton, khususnya nakama—penggemar One Piece.
Berkat kemampuan aktingnya yang kuat, banyaknya bahasa yang dia kuasai, dan juga seni bela diri yang piawai dia lakukan. Saya yakin Mackenyu Arata pasti akan terus memberikan penampilan luar biasa dalam proyek-proyeknya yang mendatang. Jika kamu penggemar berat Mackenyu Arata, pastikan untuk mengikuti perjalanan karirnya terus, ya!