Inilah 8 Alasan Miyuki dan Kaguya Cocok Menjadi Pasangan

Sepanjang tahun 2019, series manga Kaguya-sama: Love is War masuk ke dalam 10 anime terlaris di Jepang. Ketika diangkat ke dalam bentuk anime, karya Aka Akasa yang satu ini tidak kalah populer.

Sejak dirilis pada tahun 2019 sampai April 2022, Kaguya-sama: Love is War sudah merilis tiga musim cerita. Konflik antara Miyuki dan Kaguya menjadi magnet yang menarik perhatian penggemar anime. 

Adu strategi menyembunyikan perasaan yang dilancarkan Miyuki dan Kaguya jadi bagian yang menarik. Meskipun saling suka tapi keduanya memilih menjaga gengsi dan malah bersikap dingin. Yang lebih menarik adalah keduanya kerap menyeret orang-orang di sekitar.

Nah, apa benar Miyuki dan Kaguya cocok jadi pasangan? Coba simak alasan yang akan menjawab pertanyaan tersebut!

1. Menerima Diagnosis yang Sama 

Sekeras apa pun Kaguya dan Miyuki menyangkal perasaan masing-masing, mereka tidak bisa memungkiri bahwa mereka saling menyukai. Keduanya berusaha menyembunyikan perasaan demi menjaga harga diri. Menurut mereka, mengaku jatuh cinta sama saja dengan menyatakan kekalahan. 

Tapi suatu hari, Kaguya merasa tidak sehat. Jantungnya berdebar kencang, dia sulit tidur dan tidak bisa berkonsentrasi. Menurut dokter yang menangani Kaguya, kepala gadis itu terisi oleh gambaran seseorang. Meski berusaha keras mengenyahkannya, namun orang di dalam kepala Kaguya tetap ada. 

Di hari lainnya, Miyuki pergi ke rumah sakit. Dokter yang menanganinya rupanya adalah dokter yang juga ditemui Kaguya sebelumnya.

Gejala yang dialami Miyuki mengingatkan sang dokter akan gejala yang dialami oleh Kaguya. Pada akhirnya dokter tersebut memberikan diagnosis yang sama pada keduanya, yakni penyakit cinta. 

2. Keduanya Berbelit-Belit 

Sejak awal seri anime ini ditayangkan, kita sudah disuguhi rupa-rupa tingkah dan karakter lucu dari kedua protagonis ini. Masing-masing punya sifat yang bikin orang tercengang. Miyuki misalnya, pemuda itu tidak pernah bisa lugas mencurahkan keinginan atau mengutarakan unek-uneknya pada Kaguya. 

Dia takut Kaguya akan menganggap dirinya sudah mengibarkan bendera putih, apabila dia lugas mengutarakan isi kepalanya. Saat Miyuki berada di posisi ini, dia akan mencari cara lain agar isi kepalanya tersampaikan tapi gengsinya tidak turun. 

Kalau sudah begitu, Kaguya biasanya meresponsnya dengan komentar yang tidak kalah membingungkan. Dia akan melancarkan serangan berupa topik yang lebih berbelit dan rumit yang akan sulit untuk direspons oleh Miyuki.

Kalau sudah begini, Chika Fujiwara bisa dibuat kebingungan sebab dirinya tidak paham apa yang sebenarnya mereka ributkan. 

3. Saling Memahami Tugas Masing-Masing

Meskipun mempunyai pola komunikasi yang rumit ketika bersama, namun saat harus menyelesaikan urusan OSIS dan sekolah, keduanya menjadi rekan yang solid. Tanpa harus diinstruksi atau diberi pengarahan, Miyuki dan Kaguya sudah bisa memahami isi pikiran masing-masing. 

Kaguya dan Miyuki akan mencurahkan perhatian mereka terhadap tugas OSIS yang harus diselesaikan bersama tanpa mengeluh. Mereka mungkin selalu meributkan sesuatu yang hanya dipahami oleh mereka, namun saat mengurus urusan sekolah, mereka menjadi satu pikiran dan kompak.

Baca juga: 10 Anime Komedi Romantis di Sekolah yang Wajib Ditonton

4. Keduanya Membutuhkan Teman 

Kaguya adalah seorang anak dari keluarga konglomerat. Dia terbiasa hidup serba teratur dan disiplin tinggi. Keluarga Kaguya sangat ketat sehingga mereka tidak akan membiarkan putrinya berinteraksi dengan sembarang orang.

Hal ini menyebabkan teman-teman Kaguya bisa dihitung dengan jari. Teman Kaguya yang sudah kita kenal hanyalah dua orang, yakni Chika Fujiwara dan Ai Hayasaki. 

Miyuki pun sebenarnya berada di kondisi yang sama. Kendati berasal dari keluarga yang lebih sederhana, namun ia tidak punya waktu untuk bergaul dengan teman-teman lainnya layaknya remaja seusianya.

Sejak kecil dia sudah disibukkan dengan banyak kegiatan, misalnya kerja sambilan dan kegiatan lainnya. Ini menyebabkan dirinya jauh dari dunia luar. 

Sama-sama mengalami kondisi serupa menjadikan keduanya dekat satu sama lain. Keributan dan pertengkaran yang mereka hadapi justru merupakan salah satu bentuk keakraban mereka. 

5. Mempunyai Jiwa Kompetitif 

Beberapa orang menganggap bahwa mempunyai jiwa kompetitif akan meningkatkan intensitas bertengkar. Ini mungkin benar sebab kita sering kali mendapati Miyuki dan Kaguya meributkan sesuatu.

Namun, jiwa kompetitif yang dimiliki Miyuki dan Kaguya justru menjadi hal yang positif bagi mereka. Keduanya dapat bekerja sama dengan baik seperti saat mengurusi kegiatan OSIS dan urusan sekolah lainnya.

Selain itu, dalam hal akademik, mereka tidak pernah kehilangan semangat untuk berusaha lebih baik lagi. Mereka juga tidak selalu bertengkar setiap saat. Kadang jiwa kompetitif mereka memaksa mereka untuk legowo dan menerima kekalahan dengan lapang dada. 

6. Kaguya Mendambakan Keluarga yang Sederhana 

Menjadi putri dari orang tua yang kaya raya tidak menjamin kebahagiaan bagi Kaguya. Buktinya dia kerap mengalami perasaan terisolasi dan hampa. Dia juga merasa jauh dari dunia luar sebab orang tua mereka menerapkan pengawasan yang ketat terhadapnya.

Dalam benak Kaguya, gadis itu sering mendambakan kehidupan bebas yang sederhana. Maka, saat Kaguya bertemu dengan Miyuki, Kaguya merasa mendapat sedikit celah untuk melihat rupa kehidupan yang didambakannya itu.

Miyuki memang bukan murid yang cemerlang secara ekonomi. Keluarganya pun berasal dari kalangan menengah. Namun, pemuda itu memberikan warna lain dalam hidup Kaguya. 

Berkat kehadiran Miyuki, Kaguya setidaknya dapat mencicipi sosis gurita yang selalu ingin dia cicipi. Selain itu, dia juga dapat melihat langsung bagaimana serunya bersepeda ke sekolah. Fakta dari Kaguya lainnya juga bisa kamu baca di artikel Fakta Kaguya Shinomiya ini.

7. Setara Secara Emosi 

Kaguya dan Miyuki mungkin dipisahkan oleh perbedaan latar belakang keluarga dan ekonomi. Namun kecerdasan akademik mereka mampu memperpendek jarak tersebut. Ada yang lebih mempererat jarak keduanya, yakni level kecerdasan emosi keduanya. 

Kaguya dan Miyuki sama-sama tidak cukup cerdas dalam mengelola emosi mereka. Miyuki adalah anak laki-laki yang tidak pernah punya pengalaman dengan urusan hati. Ia juga tidak memiliki kepekaan terhadap wanita. 

Sementara itu, Kaguya terbiasa hidup dijaga dan dilindungi. Kehidupan keduanya sama-sama membuat mereka harus belajar mengelola emosi saat berhadapan dengan sesuatu. Hal ini praktis membuat mereka dapat berjalan beriringan tanpa mengalami banyak hambatan. 

8. Sama-Sama Pintar 

Kelas sosial keduanya mungkin jomplang sekali. Keluarga Kaguya berada di level atas, sementara Miyuki berada di tengah. Namun, mereka punya kesamaan yang membuat mereka cocok menjadi pasangan kekasih, apalagi kalau bukan prestasi mereka. 

Kaguya dikenal sebagai murid yang pintar dan selalu unggul dalam semua mata pelajaran. Ditambah lagi, Kaguya menguasai bela diri yang membuatnya semakin tampak susah didekati. Namun, Miyuki tidak kalah cemerlang.

Remaja itu adalah siswa langka di Akademi Suchiin. Dia masuk ke sekolah elite Jepang dengan jalur prestasi saja. Nilai akademiknya berada di level yang sama dengan Kaguya. Dia pun memuncaki peringkat atas di sekolah.

Menjadi Ketua OSIS adalah bukti bahwa Miyuki bukan murid biasa. Prestasinya yang gemilang membuatnya layak mendapat kepingan emas di seragamnya. Melihat semua itu, rasanya tidak ada alasan Miyuki tidak layak bersanding dengan Kaguya. 

Nah, demikianlah 8 alasan yang menegaskan bahwa Kaguya dan Miyuki adalah pasangan yang ideal. Terlepas dari intensitas pertengkaran mereka, rasanya mereka adalah pasangan yang cocok seperti dewa dan dewi. 

Pantas saja seluruh sekolah sangat mendukung keduanya menjadi kekasih. Namun, itu tentu bukan hal yang mudah sebab prinsip keduanya menjadi penghalang.